Antisipasi Lonjakan Harga Pangan, Pemkab Klungkung Pantau Situasi Harga Ritel di Pasar Galiran


Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta bersama tim Inflasi Daerah kembali turun melihat situasi harga ritel di Pasar Umun Galiran, Klungkung, Selasa (13/9). Diman sebelumnya Bupati Suwirta bersama tim sempat sempat mengecek situasi harga di grosir. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan di Kabupaten Klungkung seiring dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Dari tinjauannya Bupati Suwirta melihat pedagang ritel di dalam pasar yang menjual bawang, cabe, dan kebutuhan pokok lainnya dengan harga berpariasi. "Pedagang yang pada saat membeli dagangan dengan harga mahal, maka mereka menjualnya dengan harga yg lebih mahal untuk menutupi kerugiannya, kita juga tidak bisa menyalahkan, " ujar Bupati Suwirta

Secara umum semua barang kebutuhan pokok yang belakangan ini sempat naik drastis sudah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tetapi beras juga mengalami kenaikan, begitu juga harga palen palen karena harga pabrikan hampir semua mengalami kenaikan. "Kenaikan BBM akan menaikkan inflasi. Inflasi harus kita waspadai bersama karena ini menyertai kenaikan semua unsur ekonomi yang berhubungan komponennya oleh transportasi. Harga palen - palen memang terpengaruh dari kenaikan harga BBM, kalau kebutuhan pokok yang hasil pertanian tidak begitu pengaruh mengalami kenaikan," ucap Bupati Suwirta

Beranjak ke bahan bangunan. Bupati Suwirta menyambangi salah satu Toko Bangunan melihat belum terjadi kenaikan bahan bangunan. Pihaknya juga mengintruksikan untuk harga kebutuhan pokok di Nusa Penida perlu dilakukan interferensi dan akan dirapatkan agar harga kebutuhan pokok di Nusa Penida tidak mengalami peningkatan sangat drastis.

"Kita akan usahkan dengan kebijakan yang akan kita putuskan, apakah dengan dana subsidi angkutan atau kita tugaskan salah satu wadah untuk mengkordinis pengiriman barang. Oleh sebab itulah hari ini kami turun untuk mengambil langkah-langkah menekan inflasi dan harga-harga mengalami kenaikan yang sangat drastis tanpa kontrol," Jelas Bupati asal Nusa Ceningan ini.



(humasklk/yande)

Related

Warta Semarapura 574276800729674121

Post a Comment

  1. The most typical use of a 3D printer stays the making of prototypes, but other functions embody toys and residential decor. Growth forecast – precision machining The $14 billion global 3D printing market is expected to develop 30% yearly to achieve $63 billion by 2026. “We’d all been developing supplies for 3D printing for quantity of|numerous|a selection of} years, but felt like it was time to question the ethos around plastic,” says San Fratello.

    ReplyDelete

emo-but-icon

item