Ritel Modern Berguguran, Begini Strategi Mengerek Omzet Penjualan


Sejumlah pengunjung antre berbelanja di Lotus Departement Store, Jakarta, Rabu (25/10/2017). Pemerintah akan memonitor perubahan perekonomian seiring berjatuhannya gerai-gerai ritel di DKI Jakarta.

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Membangun usaha ternyata bukan cuma butuh modal dan sumber daya manusia. Membangun usaha juga membutuhkan strategi pengembangan yang tepat, termasuk dari sisi pemasaran untuk meningkatkan omzet penjualan.
Kesimpulan ini semakin relevan dan menemukan momentumnya sekarang, di saat banyak toko ritel modern dikabarkan berguguran.
Setelah Matahari menutup beberapa gerainya, Lotus dan Debenhams kini menyusul. Dua ritel modern milik PT Mitra Adiperkasa (MAP) ini megap-megap sehingga mengumumkan menutup semua gerainya di akhir tahun ini.
Sebelumnya, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk menutup delapan supermarket pada 28 Agustus 2017. Begitu juga Matahari yang menutup gerainya di Pasaraya Blok M dan Manggarai. Sebelum itu, PT Modern Sevel Indonesia juga menutup seluruh gerai 7-Eleven pada akhir Juni 2017 lalu.
Bergugurannya sejumlah usaha milik sebuah grup usaha besar ini membuktikan modal dan sumber daya saja tidak cukup bagi sebuah perusahaan yang menjual produk langsung ke konsumen.
Perusahaan perlu strategi pemasaran yang handal dan efektif agar perusahaan terus berkembang.
Dengan strategi pemasaran yang efektif, omzet penjualan perusahaan terus bertumbuh dan berpengaruh positif pada capaian laba usaha, terlebih bila usaha mampu dijalankan dengan efisien.
Bagaimana cara mudah mengerek omzet usaha? Anda bisa mencoba trik mengerek omzet usaha berikut ini:
1. Kualitas Produk
Selain sangat berpengaruh pada intergritas usaha kita, kualias produk juga sangat berpengaruh pada angka penjualan produk kita.
Sudah menjadi hal wajib bagi semua usaha untuk selalu mempertahankan kualitas produk mereka. Ini sangat sederhana, namun cukup sulit dilakukan.
Jika kualitas sudah jempolan, konsumen pun akan loyal dan terus akan berbelanja di toko anda. Apalagi jika usaha Anda di bidang makanan.
Jadi teruslah menjaga dan meningkatkan kualitas produk Anda. Rasanya tidak masalah sedikit menaikan harga asalkan kualitas produk kita selalu terjaga.
2. Promosi dan branding
Ini hal penting kedua yang harusnya Anda lakukan jika ingin meningkatkan penjualan. Kekuatan promosi dan branding ini meningkatkan omzet usaha Anda.
Tidak harus mahal dan ribet. Lakukanlah promosi dan branding sesuai dengan kemampuan usaha Anda dan bermacam cara.
Contoh saja jika Anda memiliki usaha wisata murah, promo travel, dan sejenisnya, Anda bisa berpromosi di social media, bahkan bisa melalui pemasaran digital (digital marketing) untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan sesuai target.
Contoh lain, jika Anda memiliki usaha yang bersentuhan langsung dengan konsumen, tidak ada salahnya kamu menggelar promosi diskon di pertengahan bulan agar omzet usaha Anda tetap tinggi di tanggal tua tersebut.
Tapi ingat, produk bagus akan tetapi sering diobral, bisa memengaruhi gengsi dan customer behavior. Orang akan menunda pembelian dan sekadar menunggu Anda menggelar diskon. Maka itu, ciptakan musim promo tersendiri.
Anda bisa memanfaatkan momentum umum seperti Harbolnas, perayaan hari nasional, dan lain sebagainya. Tapi, dapat pula Anda menciptakan lagi waktu promo khusus yang menjadi kekhasan produk Anda.
3. Layanan Terbaik
Dengan semakin banyaknya pesaing di luar sana, salah satu kunci untuk menang dalam persaingan itu adalah dengan meningkatkan kualitas layanan kita.
Taruhlah kita memiliki jenis produk yang sama dengan harga yang hampir sama, maka hal terpenting yang akan menjadi pertimbangan para konsumen tentu saja adalah pelayanannya.
Pelayanan yang cepat bagi konsumen, ramah memperlakukan pelanggan, hingga menambah fasilitas tambahan seperti koneksi internet gratis di tempat usaha Anda, ini akan membuat pelayanan kepada konsumen bisa memiliki nilai tambah.
Atau menambah layanan lain yang bisa membuat konsumen datang dan berlama-lama di gerai Anda.
4. Belajar strategi pemasaran digital
Setiap pengusaha tidak hanya sekadar menjalankan usahanya. Mereka juga dituntut untuk selalu belajar. Terutama belajar pemasaran atau marketing. Dan saat ini, belajar strategi pemasaran sudah bukan dengan cara konvensional lagi, melainkan perlahan-lahan harus bisa belajar pemasaran digital.
Terutama strategi memasarkan melalui social media yang popular seperti instagram, facebook, dan pemasaran melalui mesin pencari Google.
Bahan bacaan dari para praktisi digital marketing dengan mudah bisa Anda temui di situs blog dan media, dan kamu cari melalui layanan pencarian di Google.
Memang, meningkatkan omzet penjualan adalah sebuah hal yang gampang-gampang susah. Tapi jika kita membiarkan terus omzet usaha Anda turun, semakin lama usaha Anda akan gulung tikar. Jadi sebelum omzet usaha turun lebih dalam lagi, cobalah perbaiki dari sekarang.
5. Strategi kanal pemasaran
Produk yang bagus tanpa didukung distribusi pemasaran yang oke, akan jalan di tempat. Anda perlu merumuskan strategi pemasaran yang tepat dari sisi distribusi.
Sebagai contoh, bila produk Anda menyasar pasar umum atau massal dan tidak eksklusif, memperbanyak kanal pemasaran di kanal yang memungkinkan, perlu Anda tempuh.
Sebaliknya, bila produk dibungkus sebagai barang eksklusif, Anda perlu menentukan kanal-kanal mana saja yang bakal efektif mendukung distribusi pemasaran.
6. Jangan pelit berkolaborasi
Era media sosial sekarang, memungkinkan Anda menjangkau pasar yang tak terbatas. Anda bisa memanfaatkan para selebgram, social influencer, atau blogger untuk membantu promosi produk Anda sehingga omzet bisa terdongkrak.
Memakai jasa social influencer tidak harus berbayar. Cari saja kalangan influencer yang bisa barter jasa alih-alih memasang tarif promosi.

(Kompas.com)

Related

Berita Ekonomi 8543867502320989699

Post a Comment

emo-but-icon

item