Kolesterol, Gula dan Stres Ringan, Penyakit TKI Korsel

Kolesterol, Gula dan Stres Ringan, Penyakit TKI Korsel

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali    Ratusan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berdomisili di Daegu dan Seoul, Korea Selatan mendapatkan layanan kesehatan gratis selama dua hari akhir pekan lalu. Mereka diperiksa secara khusus oleh tim dokter yang diterbangkan langsung dari Indonesia atas kerja sama Kementerian Kesehatan RI dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul.

Duta Besar RI di Seoul Umar Hadi menyampaikan kegiatan ini diawali dari keresahannya terhadap banyaknya kasus meninggal di kalangan TKI atau pekerja migran Indonesia (PMI). "Saya sangat sedih karena masih cukup banyak anak-anak saya, Pekerja Migran Indonesia di Korsel meninggal. Sebagian besar karena sakit, padahal anak-anak tersebut masih berumur 19-35 tahun," kata Dubes Umar lewat rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (30/4).

"Atas dasar itulah, juga setelah ditandatanganinya MoU di bidang kesehatan antara Indonesia dan Korsel saat Presiden Korsel Moon Jae-in ke Jakarta November lalu, kegiatan klinik kesehatan gratis ini dilangsungkan," kata mantan Konjen RI di Los Angeles, Amerika Serikat tersebut.


Selama akhir pekan tersebut, lebih dari dua ratus PMI memanfaatkan layanan umum diantaranya yaitu pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat serta pemeriksaan kejiwaan.

Selain pemeriksaan umum, tim dokter juga memberikan penyuluhan kesehatan. Penyuluhan tersebut juga disiarkan secara langsung melalui media sosial KBRI Seoul. 
Selama dua hari klinik kesehatan berlangsung, ditemukan beberapa penyakit yang umum menimpa para TKI yaitu gula darah dan kolesterol tinggi. Selain itu terdapat beberapa TKI yang mengeluhkan batuk berdarah yang tak kunjung sembuh dan ternyata disebabkan oleh alergi akibat bekerja tanpa menggunakan penutup hidung.

Menanggapi hal ini, Tim Kemenkes berpesan agar para PMI menjalani hidup sehat. "Kami ingatkan agar semua PMI untuk tidak meninggalkan sarapan, mengatur waktu istirahat dan berolahraga. Perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja dimulai dari diri sendiri. Sebelum bekerja persiapkan fisik yg kuat, stamina yg baik, serta asupan nutrisi yang cukup," pesan dr. Asral Hasan, salah satu anggota Tim Kemenkes RI yang memberikan penyuluhan.

Penyuluhan difokuskan pada gerakan hidup sehat dan memahami penyakit kejiwaan. Terkait kesehatan kejiwaan, tim menemukan 23 persen TKI di Seoul mengalami stres ringan, sedangkan di Daegu angka tersebut mencapai 37 persen. "Secara umum kondisi lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja, serta kondisi geografi berpengaruh terhadap tingkat stres PMI," ungkap tim dokter yang dipimpin oleh Dr. Untung Suseno Sutarjo, Sekjen Kemenkes RI.

Kegiatan ini menarik minat banyak PMI di Korsel. Abdul, salah satu satu TKI yang memanfaatkan program ini, berharap agar kegiatan ini lebih sering dilakukan sehingga teman-teman di Korsel bisa mendapat kesehatan yang lebih layak, sehingga mereka dapat mengumpulkan uang dan pulang ke Indonesia dalam keadaan sehat.

Keinginan Abdul disambut positif oleh Dubes Umar Hadi. "Kita akan usulkan ke Pusat agar secara berkala mengirim tim dokter ke Korsel untuk bersafari menemui WNI guna memberikan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Kedepannya kita akan koordinasikan untuk menjangkau lebih banyak WNI di Korsel, terutama di kantong-kantong TKI sektor perikanan. Semoga teman-teman lebih memperhatikan kesehatan dalam bekerja," pungkas Dubes Umar. 

Menurut data KBRI Seoul, jumlah TKI di Korea Selatan mencapai 33.977 orang per Februari 2018. Dari jumlah tersebut, TKI Perikanan yang dikirim dengan skema antar-pemerintah (G to G) adalah 4.454 orang sedangkan jumlah Anak Buah Kapal/ABK perikanan yang dikirim secara antar-warga (P to P) berjumlah 4.566 orang. Mereka tersebar di 86 kota di Korea Selatan. Selama tahun 2017 terdapat 26 TKI meninggal dunia yang sebagian besar disebabkan karena sakit.
Kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan bagi TKI adalah serangkaian kegiatan delegasi Kemenkes RI dan KBRI Seoul. Selain itu, Delegasi Kemenkes juga melakukan pembicaraan bilateral dengan pihak Kemenkes Korea. 

Dalam pertemuan tersebut disepakati rencana implementasi kerja sama konkret di bidang pelayanan darah, farmasi dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan rujukan internasional, pertukaran para ahli serta technical assistance dan capacity building. 

Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka implementasi MoU Kesehatan RI-Korsel yang telah ditandatangani oleh Menkes RI dan Menlu Korsel pada 9 November 2017 di Bogor.
























sumber : CNNIndonesia.com

Related

Dunia 4577606864955668493

Post a Comment

emo-but-icon

item