Soal X-Ray Nganggur Dikritik DPRD, Polda Akui Ada Kendala Teknis

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Masih menganggurnya unit alat pengamanan canggih X-Ray Pemprov Bali yang rencananya dipasang di dua pintu masuk Bali yakni Pelabuhan Padangbai dan Gilimanuk menuai kritik di kalangan anggota DPRD Bali. Pasalnya, X-Ray yang dianggarkan di APBD induk Pemprov Bali tahun 2012 menelan dana Rp 58 M lebih sudah diserahkan Pemprov Bali kepada Polda Bali beberapa bulan lalu.

Hingga kini, X-Ray tersebut belum dipasang alias nganggur. Proyek ini diduga kemahalan. Kritik pedas pun dilontarkan Ketua Fraksi PDI-P DPRD Bali, Ketut Tama Tenaya. "Kami sayangkan kenapa alat X-Ray sudah ada namun tak kunjung dipasang. Kalau didiamkan atau digudangkan, X-Ray itu bisa rusak," tegasnya Sabtu (8/6) kemarin.

Lebih lanjut dikatakan, pengamanan Bali merupakan hal yang sangat vital, urgen dan harga mati bagi Bali. Makanya ia mendesak aparat keamanan jangan sampai teledor dengan tidak segera memasang alat pengamanan canggih itu. Pihaknya berencana berkoordinasi dengan Polda Bali karena alat itu beberapa bulan lalu telah diserahkan oleh Pemprov Bali melalui gubernur kepada Polda Bali. Dia juga mengusulkan agar dewan memanggil Polda Bali untuk memberi penjelasan kenapa X-Ray itu sampai nganggur.

Politisi asal Nusa Dua ini menambahkan, kalau ada kendala baik berupa teknis, SDM, maupun operasional, agar dikoordinasikan dengan dewan. "Kami pertanyakan apakah alat itu (X-Ray-red) sudah siap seutuhnya atau masih ada yang kurang. Kalau ada kendala mari kita cari solusi bersama," ujarnya.
Tama Tenaya juga meminta Polda Bali mempersiapkan segala hal menyangkut pengoperasian X-Ray mulai dari kesiapan tempat dan SDM yang mengoperasikan serta anggaran operasionalnya. Kalau anggarannya kurang, kata dia, bisa komunikasikan. Jangan sampai barang senilai miliaran rupiah itu jadi mubazir.
Sebelumnya, anggota Komisi I DPRD Bali, Ni Made Sumiati, juga mendesak pihak Polda Bali segera memasang X-Ray tersebut. Mengingat, alat tersebut sangat dibutuhkan untuk menjaga keamanan Bali dan guna mendeteksi potensi gangguan keamanan yang hendak masuk ke Bali, Apalagi, tahun ini banyak event internasional misalnya KTT APEC.

Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Drs. Hariadi, Sabtu (8/6) kemarin, mengaku sejak enam bulan alat canggih X-Ray yang didistribusikan dari Mabes Polri dan Pemprov Bali ke Polda Bali belum dioperasikan. ''Memang alat tersebut belum dioperasikan. Artinya, belum dipasang di pintu-pintu masuk Bali. Sebab, pemasangan X-Ray itu harus melalui proses,'' ujarnya.

Dia berdalih semua urusan pemasangan diserahkan kepada polres di Bali. Alat pengamanan bertaraf internasional tersebut telah didistribusikan ke sejumlah Polres di Bali dan yang memiliki pelabuhan atau pintu masuk. Misalnya, Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan Celukan Bawang, Bandara Ngurah Rai dan lainnya. "Saya belum tahu pasti jumlah X-Ray yang telah didistribusikan ke Polres. Yang jelas, X-Ray itu diberikan oleh Mabes Polri dan juga Pemprov Bali. Untuk dari Mabes Polri dua unit, namun yang dari Pemprov saya lupa, " jelas Hariadi kepada Bali Post.
Lantaran telah didistribusikan ke masing-masing Polres yang memerlukan, kata Hariadi, operasionalnya tetap dibawah koordinasi Polres.
Ditanya apa kendala alat itu belum dioperasikan, Hariadi berdalih masalah teknis. Artinya, Polres yang menentukan semua. "Mereka (Polres-red) yang mempunyai wewenang masalah itu. Sebab, alat tersebut sudah diberikan kepada mereka," terangnya kemarin.

Pengoperasian alat X-Ray dan pemasangannya masih melalui proses, tentu juga disesuaikan dengan tempat. Artinya, di mana alat canggih itu cocok di tempatkan atau dipasang dan seperti apa mekanismenya. Pihaknya juga melihat kecocokan pemasangan alat tersebut apakah di Bandara Ngurah Rai, di Pelabuhan Gilimanuk, Padangbai, Celukan Bawang atau di lingkungan Nusa Dua. "Nah, prosesnya ini masih sebatas uji coba untuk menempatkan di arena yang tepat," terangnya.

Dikutip dari : Balipost.co.id

Related

Seputar Bali 1880023430593757373

Post a Comment

emo-but-icon

item