Kapolda Bali Berharap Ormas Bantu Wujudkan Keamanan
http://www.srinadifm.com/2014/07/kapolda-bali-berharap-ormas-bantu.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Albertus Julius
Benny Mokalu berharap agar organisasi kemasyarakatan (ormas) membantu
polisi dalam mewujudkan keamanan terlebih menjelang Pilpres, 9 Juli 2014
mendatang.
"Ormas itu harus membantu pengamanan," katanya di Denpasar.
Mantan
Kepala Polda Bengkulu itu menampik apabila keberadaan ormas di Pulau
Dewata meresahkan masyarakat. "Tidak ada yang meresahkan masyarakat.
Semua apabila ada laporan, kita tindaklanjuti," ucap jenderal dengan
bintang dua itu.
Dia menjelaskan bahwa peristiwa bentrokan yang
melibatkan ormas tertentu di Pulau Dewata beberapa waktu lalu tidak
mengatasnamakan ormas tertentu. "Kalau ormas tidak pernah mengarahkan
kepada kekerasan," ucapnya.
Namun Benny menyatakan bahwa
oknum-oknum tertentu yang mengatasnamakan ormaslah yang menyulut aksi
anarkis yang berujung bentrok antarormas.
Ormas biasanya memiliki
massa yang banyak di seluruh kabupaten/kota di Bali, karena itu
diharapkan ikut berkontribusi positif untuk menjaga keamanan pada ajang
pilres.
Massa ormas tersebut diharapkan tidak dijadikan tunggangan
politik bagi sejumlah pihak mengingat organisasi tersebut mengakar di
seluruh Pulau Dewata.
Polisi juga mengingatkan ormas terkait
kesepakatan untuk ikut menjaga pemilu damai yang sebelumnya sempat
disepakati pada akhir tahun 2013.
Para petinggi ormas di Denpasar
sebelumnya telah menandatangani kesepakatan damai di Polresta Denpasar
sekaligus memusnahkan ratusan senjata tajam.
Kegiatan tersebut
mendapat apresiasi positif pihak kepolisian sebagai bentuk kontribusi
ormas dalam menjaga keamanan. Terlebih Pulau Dewata merupakan daerah
tujuan wisata internasional dengan keamanan merupakan salah satu kunci
lancarnya pariwisata di Bali.
Beberapa waktu lalu beberapa ormas
di Denpasar sempat terlibat gesekan yang akhirnya berujung pada bentrok
antarormas yang dikhawatirkan mengganggu jalannya Pilpres 2014.
Padahal
keributan tersebut hanya melibatkan segelintir oknum tertentu yang
menjadi anggota namun tak jarang mereka melibatkan massa ormas tersebut.
Pertarungan
Pilpres 2014 mempertemukan dua pasangan calon presiden dan wakil
presiden yakni nomor urut satu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan nomor
urut dua Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Source : tribunnews.com