Global Ini Momentum Paling Inspiratif Sepanjang Sejarah Olimpiade
http://www.srinadifm.com/2016/08/global-ini-momentum-paling-inspiratif.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Derek Redmond bersiap di garis start, fisiknya dalam kondisi prima, semangat dan rasa pencaya dirinya membuncah. Bermodal rekor nasional dan sejumlah penghargaan internasional, atlet Inggris itu difavoritkan menjadi peraih medali emas dalam ajang lari 400 meter di Olimpiade Barcelona 1992.
Apalagi, dalam babak sebelumnya, ia menjadi yang tercepat. Namun siapa sangka, langkah Redmond harus berhenti di semifinal.
Setelah pistol diletuskan, pria itu memulai start dengan baik. Pada putaran pertama, ia merasa nyaman.
"Tiba-tiba aku mendengar suara seperti letusan. Aku terus berlari dua atau tiga langkah saat tiba-tiba merasakan sakit luar biasa. Awalnya kupikir, aku tertembak," kata Redmond mengisahkan kejadian yang menimpanya, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (8/8/2016).
Sang atlet kecewa luar biasa. Semua latihan dan kerja keras yang dijalaninya selama itu terancam sia-sia. Dengan ujung matanya, ia melihat pelari lain hanya butuh 100 meter lagi untuk mencapai finis.Ia mengenali rasa sakit itu, yang disebabkan cedera otot. "Rasanya seperti seseorang menusuk bagian belakang lutut dengan pisau panas dan memuntirnya," kata Redmond.
Redmond berpikir, masih ada kesempatan untuk menyusul pelari lain. "Aku tertatih-tatih sejauh 50 meter. Lalu, aku akhirnya tahu perlombaan telah berakhir. Semua pelari telah melewati garis finis. Namun, aku tak ingin menyerah dan memutuskan untuk menyelesaikan lariku, meski mungkin itu adalah perlombaan terakhirku."
Para dokter dan official mendekati trek lari, mencoba menghentikannya. Namun, Redmond bergeming.
Sekitar 100 meter menuju finis, ia merasa seseorang mendekatinya. Namun, Redmond tak sadar, itu adalah ayahnya, Jim.
"Derek, ini aku, kau tak harus melakukannya," kata Jim pada putranya yang kesakitan dan kecewa.
"Ayah, aku ingin menyelesaikan ini, kembalikan aku ke semifinal," jawab Redmond.
Melihat tekad kuat putranya, sang ayah akhirnya memutuskan untuk mendukungnya. "Oke, kita memulainya bersama, kini kita juga akan menyelesaikan bersama."
Dikutip dari Liputan6