Kapolri Tito Sebut Telegram Favorit Kelompok Teroris



Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Pemerintah secara resmi akan melakukan pemblokiran terhadap aplikasi pesan instan, Telegram. Kapolri Jenderal Tito Karnavian menuturkan, aplikasi ini merupakan saluran komunikasi favorit kelompok terorisme.

"Karena selama ini fitur telegram banyak keunggulan. Diantaranya, mampu membuat grup hingga 10.000 member dan dienkripsi. Artinya, sulit dideteksi. Ini jadi problem dan jadi tempat saluran komunikasi paling favorit oleh kelompok teroris," ujar Tito usai melaksanakan acara Bhayangkara Run di Monumen Nasional, JakartaPusat, Minggu (16/7).
Dia mengatakan, aplikasi Telegram ini sering digunakan jaringan yang terlibat kasus terorisme di Indonesia akhir-akhir ini. Mulai dari kasus bom Thamrin, Kampung Melayu, hingga jaringan teror di Bandung.
"Ternyata komunikasi yang mereka gunakan semuanya menggunakan Telegram, mulai dari Bom Thamrin, Kampung Melayu, Penyerangan di Falatehan, dan yang terakhir di Bandung," imbuhnya kepada wartawan di lokasi.
Tito mengakui, kepolisian memang telah meminta bantuan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mengatasi hal tersebut. Salah satunya cara yang akhirnya akan digunakan adalah pemblokiran aplikasi Telegram.
"Nanti kita liat apakah jaringan teror gunakan saluran komunikasi lain. Kita juga ingin lihat dampaknya. Saya kira ini akan terus dievaluasi," ucap Tito.
(Merdeka.com)

Related

Indonesia 11201622385105715

Post a Comment

emo-but-icon

item