Ini Data Pengungsi Gunung Agung di Klungkung, Terdata Ratusan Jiwa

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali  Berdasarkan data BPBD Klungkung, hingga pukul 14.00 Wita,  jumlah pengungsi di Klungkung mencapai 378 jiwa atau 98 KK.

Rata-rata pengungsi berasal dari Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Klungkung. 

"Dari jumlah itu, pengungsi laki-laki berjumlah 162 orang, sementara pengungsi perempuan berjumlah 216 orang," Jelas Kalak BPBD Klungkung I Putu Widiada, Kamis (21/9/2017).

Jumlah pengungsi tersebut tersebar dibeberapa lokasi.

Seperti di Pos Pengungsian Gor Swecapura sejumlah 84 KK / 327 jiwa.

Sementara, 14 KK atau 51 jiwa mencari lokasi pengungsian secara mandiri di Klungkung. 

“ Jadi 51 jiwa itu tersebar di beberapa lokasi seperti di wilayah Pundukdawa, Pesinggahan, atau di Asram di Desa Paksebali. Mereka tinggal bersama kerabat mereka," jelas Widiada. 

Getaran Gempa 250 Kali

Beberapa desa di Lereng Gunung Agung merasakan geteran gempa, Rabu (20/9/2017) sekitar pukul 20.39 Wita.

Seperti Desa Ban dan Tianyar Barat di Kecamatan Kubu, Datah di Kecamatan Abang, Sebudi di Kecamatn Selat, Temukus dan Besakih di Kecamatan Rendang.

Informasi dihimpun di lapangan, gempa terjadi secara tiba-tiba saat warga sedang istirahat.

Berapa kekuatan dan lama gempa, belum diketahui. Warga yang tinggal di lereng gunung panik dan resah dengan kondisi tersebut.

Sebagian warga terpaksa begadang untuk antisipasi hal yang tak diinginkan.

Bendesa Adat Datah, Wayan Gede Surya Kusuma, membenarkan ada gempa di sekitar Desa Datah.

Diprediksi, gempa yang terjadi kecil karena sebagian warga yang merasakan.

Sampai saat ini kondisi di Desa Datah masih aman.

"Gempa satu jam yang lalu. Warga ada yang merasakan, ada juga yang tidak. Tiang pantau lewat pesawat HT dengan pecalang," kata Surya Kusuma, kemarin.

Pagi dan siang hari, gempa juga terjadi di pemukiman warga sekitar lereng Gunung Agung.

Seperti Desa Adat Sogra Kecamatan Selat, Desa Adat Besakih Kecamatan Rendang.

Kekuatan gempa diperkirkan 1 mm.

sumber ; tribunbali.com