Pimpin Sosialisasi Pencegahan Konflik, Bupati Suwirta Himbau Tidah Mudah Rubah Awig dan Perarem

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Program Sosialisasi Pencegahan Konflik Sosial kembali bergulir. Program yang dirancang guna mengantisipasi terjadinya konflik sosial jelang pilkada Klungkung 2018 kali ini digelar di Balai Desa Aan, Kecamatan Banjarangkan, Rabu malam (29/11/2017) kemarin. Meski ditengah cuaca hujan deras dan dinginnya malam, namun tidak menyurutkan ratusan undangan untuk hadir bertatap muka dengan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, selaku narasumber acara sosialisasi tersebut.

Bupati Nyoman Suwirta dalam paparannya mengatakan konflik sosial bisa muncul kapan saja, oleh siapa saja dari berbagai macam sumber. Ditegaskan pula, menjelang pilkada 2018 faktor ekonomi menjadi salah satu faktor utama dalam munculnya sebuah konflik. Ķepada para prajuru dan tokoh masyarakat desa Bupati Suwirta mengingatkan supaya berhati hati dalam berpolitik, sehingga tidak menimbulkan konflik ditengah masyarakat akibat perbedaan pilihan.

Konflik akan bisa terjadi tidak hanya antar kelompok dan antar individu, namun juga konflik didalam keluarga. "Tidak hanya antar kelompok, bahkan konflik antar individu dalam keluarga pun harus dihindari. Apalagi menjelang Pilkada tahun 2018 ini, saya mengajak seluruh komponen masyarakat di desa agar senantiasa mengendalikan pikiran dan perbuatan yang dapat memicu terjadinya konflik," ujarnya.

Kepada para prajuru adat dan dinas, Bupati Suwirta meminta untuk tidak dengan mudah dalam merubah suatu awig atau peparem. Apalagi perubahan awig itu dilakukan pada saat terjadi konflik, dimana suasana sedang tidak dalam kondusif. Hal inilah yang malah akan memperkeruh dan menimbulkan permasalahan baru.  Menurut Bupati Suwirta, penyelesaian konflik sosial yang paling utama adalah pengendalian diri masing masing dan para tokoh akan sangat berperan penting dlm penyelesaian konflik.  

Penggunaan internet yang kini merambah masuk hingga kepelosok desa diharapkan dapat dipergunakan dengan bijak utamanya kepada generasi muda yang yang suka bermedia sosial. Masyarakat diharapkan untuk tidak mudah terpengaruh berita yang belum terbukti kebenarannya (hoak) didunia maya atau media sosial. "Jangan mudah terpancing apalagi ikut menyebarkan serta berkomentar yang dapat menimbulkan keresahan dan polemic ditengah masyarakat," ujar Bupati Suwirta.

Sosialisasi pencegahan konflik sosial oleh tim terpadu penanganan konflik sosial merupakan kegiatan yang difasilitasi Bidang Konflik, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Klungkung guna mencegah konflik sosial menjelang perhelatan Pilkada 2018. Program ini diharapkan mampu menyadarkan masyarakat untuk lebih mempererat rasa manyame braya serta bersatu mendukung pemerintah untuk kelancaran pembangunan.

(HUMASKLK/Jim)

Related

Warta Semarapura 248842204372581311

Post a Comment

emo-but-icon

item