Saudi bakal bebaskan pangeran yang ditangkap asal serahkan 70 persen aset kekayaan



Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Awal bulan ini Komisi Pemberantasan Korupsi Arab Saudi yang dipimpin Pangeran Muhammad bin Salman menangkap 200 pangeran, pengusaha dan mantan menteri. Kini otoritas Saudi menawarkan mereka kesepakatan, yaitu menyerahkan aset kekayaan jika ingin dibebaskan.

Menurut sumber laman The Financial Times, pemerintah Saudi meminta aset kekayaan sebanyak 70 persen dari masing-masing pangeran yang ditangkap, termasuk properti dan saham. 

Salah satu pangeran yang ditangkap adalah Alwalid bin Talal, salah satu pengusaha paling tajir di Saudi.

Jika mereka setuju maka dana itu akan masuk ke anggaran pemerintah. Arab Saudi selama ini sangat bergantung dengan minyak dan rendahnya harga minyak dalam beberapa tahun belakangan menyebabkan defisit anggaran mencapai rekor hingga USD 98 miliar pada 2015 dan tahun lalu defisit mencapai USD 79 miliar.

Pemerintah Saudi juga memotong pengeluaran negara dan menaikkan pajak untuk mengatasi defisit anggaran.

Dilansir laman Aljazeera, Sabtu (18/11), hingga berita ini ditayangkan belum ada komentar dari pemerintah Saudi soal kesepakatan ini dan sumber menolak diketahui identitasnya.

Pengamat menilai tawaran kesepakatan ini bisa mengakhiri kehebohan kampanye anti- korupsi di Saudi tapi juga mempengaruhi citra Saudi di mata para investor.

"Mengakhiri ketidakpastian tentang apa yang akan dilakukan pemerintah dalam kasus ini membuat pasar lebih nyaman dan bisa menekan defisit," kata Louis Gargour, pengamat keuangan berbasis di London.

(Merdeka.com)

Related

Dunia 347097115926849231

Post a Comment

emo-but-icon

item