Infrastruktur Membaik, Klaim Asuransi Kecelakaan Mudik Turun 80 Persen

20160226-Asuransi Kesehatan-iStockphoto

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali   Direktur Utama PT Jasa Raharja (Persero), Budi Rahardjo Slamet mengatakan, pencairan klaim kecelakaan lalu lintas pada mudik dan balik Lebaran turun hingga 80 persen dibandingkan tahun lalu. Hal tersebut, kata dia,  memperlihatkan penurunan drastis angka kecelakaan lalu lintas darat. 
"Iya. Turun 80 persen. Yang meninggal ada, cuma mau kita serahkan mereka belum siap karena suasana lebaran," kata dia, saat ditemui, di Kompleks BI, Jakarta, Senin (10/6/2019).
Menurut dia, ada sejumlah faktor yang menyebabkan turunnya jumlah klaim asuransi. Kondisi infrastruktur yang makin baik adalah salah satunya. 
"Banyak dampak, salah satunya infrastruktur semakin baik, kemudian ketaatan masyarakat mematuhi aturan, ketentuan rambu, arahan petugas juga dipatuhi. Ini berdampak," urai dia.
"Kerja keras pemerintah, dalam ini polisi dan Kemenhub, Jasa Marga, pengelola jalan tol, semua all out agar mudik lancar dan sampai ke tempat tujuan. Termasuk ke jalan arterinya juga sangat ketat," imbuhnya.
Dia pun berharap, keadaan ini terus berlanjut hingga tahun yang akan datang. Sebagai informasi, besaran klaim asuransi yang dibayarkan Jasa Raharja yakni Rp 50 juta, untuk korban meninggal dunia. Sementara biaya perawatan maksimal Rp 20 juta.
"Tahun depan kita harapkan demikian. Tahun lalu korban kecelakaan 30 persen turunnya dibanding 2017/2018, tahun ini 64 persen. Ini suatu peningkatan. Tahun depan kita harapkan semakin baik, infrastruktur semakin baik, tol sampai padang," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi mengungkapkan ada hal yang menggembirakan dari mudik Lebaran 2019.
Yakni menurunnya angka kecelakaan lalu lintas secara keseluruhan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Penurunan angka kecelakaan cukup signifikan, mencapai angka 62 persen. Kondisi tersebut juga diikuti dengan turunnya jumlah korban meninggal dunia pada saat mudik.
"Angka kecelakaan turun dari 1.178 menjadi 446 atau 62 persen, dan yang kedua adalah angka korban meninggal dunia dari 254 menjadi 105 atau turun 59 persen," kata dia dalam acara konfrensi pers di Cikampek Utama, Jawa Barat, Jumat, 7 Juni 2019.
Dia menegaskan, setiap tahun yang menjadi tantangan pada saat periode mudik Lebaran adalah terkait keselamatan.
"Jadi itu adalah satu tantangan yang waktu itu saya sampaikan, kalau kemacetan InsyaAllah bisa kita atasi. Tetapi kalau berkaitan dengan keselamatan, itu tantangan," ujar dia.
Oleh karena itu, Budi mengaku sangat mengapresiasi semua pihak atas kerja keras dan semua upaya sehingga jumlah kecelakaan dan korban meninggal dunia menurun drastis pada 2019.
Turunnya angka kecelakaan tersebut disebutkan sebagai dampak dari banyaknya program mudik gratis sehingga terjadi peralihan dari pemudik dengan roda dua atau sepeda motor.
Lantaran, selama ini insiden kecelakaan lalu lintas saat periode mudik terjadi didominasi oleh pengendara sepeda motor.
"Rupanya tantangan ini bisa diatasi, tapi kita tidak boleh lengah sekarang kita masih ada 5-6 hari ke depan (arus balik)," ujar dia.




















sumber : liputan6.com

Related

Berita Ekonomi 8530486598693770225

Post a Comment

emo-but-icon

item