UNESCO: Pendidikan Seks Harus Diterapkan Secara Komprehensif

UNESCO: Pendidikan Seks Harus Diterapkan Secara Komprehensif

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali   Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menyarankan setiap negara di dunia untuk menerapkan pendidikan seksual yang komprehensif, termasuk Indonesia. Rekomendasi ini berdasarkan pada kajian terbaru dari Global Education Monitoring (GEM) Report, UNESCO. 

Dalam kajian itu, GEM Report mendapati 15 juta anak perempuan menikah sebelum berusia 18 tahun setiap tahunnya secara global. Sekitar 16 juta anak berusia 15-19 tahun dan satu juta anak perempuan di bawah 15 tahun melahirkan setiap tahunnya di dunia. 

"Lebih dari satu dari sepuluh kelahiran terjadi di antara anak perempuan berusia antara 15-19 tahun. Ini tidak hanya berarti akhir dari pendidikan mereka, tetapi juga seringkali berakibat fatal, dengan kehamilan dan kelahiran merupakan penyebab utama kematian di antara kelompok usia ini," kata Direktur GEM Report Manos Antoninis, dalam keterangan pers yang diterima CNNIndonesia.com, Rabu (13/6). 
Orang-orang usia muda juga menyumbang sepertiga dari kasus infeksi HIV baru di 37 negara berpenghasilan rendah dan menengah. Ironinya, GEM Report menemukan hanya sekitar sepertiga dari orang berusia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang pencegahan dan penularan HIV. 

Untuk menyelesaikan masalah ini, kajian dari GEM Report menilai pendidikan seksual yang komprehensif adalah cara yang tepat. 

Pendidikan seksual mesti dimulai sejak dini. Anak-anak usia lima tahun misalnya, perlu memahami fakta-fakta dasar tentang tubuh mereka, keluarga, hubungan sosial, mengenali perilaku yang tidak pantas, dan mengidentifikasi pelecehan. Anak-anak dan remaja juga harus menerima pendidikan seksual komprehensif sebelum menjadi aktif secara seksual. 

GEM Report menyebut, pendidikan dapat membantu melindungi diri dari kehamilan yang tidak diinginkan, HIV, dan infeksi menular seksual lainnya, mempromosikan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan tanpa kekerasan dalam hubungan. 
"Pendidikan seksualitas komprehensif adalah bagian tak terpisahkan dari pendidikan berkualitas baik, pencapaian hasil kesehatan yang baik, dan kemajuan menuju kesetaraan gender," kata Antoninis. 

Untuk menerapkan pendidikan seksual yang komprehensif itu, laporan UNESCO dan GEM Report ini memberikan lima rekomendasi untuk setiap negara di dunia. 

Rekomendasi itu meliputi, pertama investasi dalam pendidikan guru, kedua membuat kurikulum yang relevan dan berbasis bukti, dan ketiga mengembangkan mekanisme pemantauan dan evaluasi serta memastikan implementasi. 

Keempat bekerja dengan sektor lain untuk membawa perubahan nyata, khususnya dengan sektor kesehatan untuk menghubungkan sekolah dengan layanan kesehatan dan meningkatkan dana. Serta yang kelima adalah terlibat dengan komunitas dan organisasi induk untuk mengatasi perlawanan yang tidak berdasarkan fakta. 






















sumber : CNNIndonesia,com

Related

Gaya Hidup 8423983021625919844

Post a Comment

emo-but-icon

item