Kabut Asap Singapura Juga dari Lahan Konsesi Asing

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Asap yang menyelimuti sebagian Singapura dan Malaysia di antaranya dari lahan kebun sawit, dari perusahaan yang berpusat di Singapura. Sebelumnya, Pemerintah Singapura mengatakan ada konsekuensi bagi perusahaan yang terlibat.

Satuan Tugas REDD+ menegaskan, berdasar analisis peta dan data hotspot (titik api) yang ditumpangkan pada wilayah konsesi kebun sawit, titik-titik api di Riau di antaranya ada di kawasan konsesi Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)/APRIL dan perusahaan APP/Sinar Mas.
Dan Dua-duanya berkantor pusat di Singapura.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Kamis, ada 60 titik api di Riau. Sebagian di lahan gambut berkedalaman 6 meter di bawah permukaan tanah. Jumlah titik api meningkat sejak 13 Juni dan berpuncak 20 Juni dengan 226 titik api.

Sementara itu, menurut Direktur Greenomics Indonesia Elfian Effendi, di Riau terdapat 57 perusahaan yang konsesinya terdeteksi titik api. Pada areal konsesi itu terdeteksi 1.106 titik api selama 19-20 Juni 2013. Sebarannya di areal konsesi HTI dan sawit yang perizinannya di Kementerian Kehutanan. Data diolah Greenomics melalui data EOSDIS-NASA.

Soal keterlibatan korporasi membakar hutan/lahan di Riau, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Raffles B Panjaitan mengatakan, 70 persen kebakaran di lahan masyarakat dan 30 persen di areal korporasi.

Pihaknya sedang menginvestigasi modus pembakaran lahan di masyarakat. Diduga kuat ada pemodal korporasi besar.

Kondisi lapangan

Jumat pagi, perjalanan Pekanbaru-Bengkalis tertutup asap. Jarak pandang di bawah 500 meter. Di Desa Sepahat, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis, kebun yang diselingi ilalang di kanan kiri jalan utama habis terbakar.

Masyarakat Peduli Api, relawan penanggulangan api setempat, berusaha memadamkan menggunakan pompa yang dihidupkan genset. Pemadaman hanya bisa di pinggiran karena lahan gambut dalam dan terbakar membahayakan personel.

Di Jakarta, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hujan buatan segera dilakukan untuk menghentikan kebakaran hutan dan lahan.

Tujuh pesawat digunakan memodifikasi cuaca: 4 jenis CASA milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi serta 2 pesawat CASA dan 1 Hercules milik TNI AU.

BNPB menyiapkan dana Rp 25 miliar untuk operasi penanggulangan kebakaran lahan. Diambil dari dana siap pakai BNPB. Jika kurang, masih ada dana siap pakai Rp 200 miliar.

Dikutip dari : Kompas.com

Related

Indonesia 4843067033142222208

Post a Comment

emo-but-icon

item