Merasakan Puasa di Norwegia

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Umat muslim di Norwegia, Eropa utara, yang berpuasa harus menjalaninya dalam waktu yang panjang karena Ramadan jatuh pada musim panas. Rata-rata lama waktu dari imsak sampai magrib 21 jam.

Dibandingkan dengan tahun lalu, memang tahun ini lebih panjang. Pada hari pertama puasa, imsak dimulai pukul 02.27 dini hari dan baru buka puasa pada pukul 22.32.

Selanjutnya, lama puasa bertambah pendek 1-2 menit setiap hari, sehingga pada hari terakhir hanya berpuasa sekitar 20 jam. Namun tahun depan puasa akan bertambah panjang.

Salah satu tipnya adalah makan secukupnya, minum segelas susu nonfat dan air putih. Pada waktu buka, berbuka dengan makan kurma. Dan karena sepanas-panasnya udara di Oslo hanya 27 derajat Celsius. Sedangkan suhu di Trondheim pada musim panas 11-15 derajat Celsius.

Tetapi, ada juga yang mengikuti jadwal berdasarkan Fatwa No. 2806 tanggal 8 Agustus 2010 oleh Dar al-Ifta al-Misriyyah (Mesir) mengenai lama berpuasa dan jadwal salat pada waktu ekstrem (Mei-Agustus) di wilayah yang malamnya sangat pendek atau malah tanpa malam.

Luky Hendraningrat, warga Indonesia di Trondheim, memilih berpuasa sesuai dengan fatwa, yakni 14-15 jam setiap hari mengikuti waktu Mekah. "Jadi tidak jauh berbeda dengan di Indonesia.

Jika sahur atau buka di masjid, mereka bisa bertemu dengan jemaah mancanegara seperti Pakistan, Bangladesh, India, Somalia, Turki, Mesir, Palestina, Indonesia, atau Norwegia.

Di satu sisi puasa tidak begitu terasa karena meskipun tidak ada kebijakan khusus dari pemerintah Norwegia untuk pemotongan waktu kerja, sebagian besar kantor libur pada musim panas.

Untuk salat tarawih bersama, KBRI biasanya menggelar pada Ramadan hari terakhir. KBRI juga mengadakan salat Ied berjamaah dan ramah tamah Idul Fitri seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dikutip dari : Tempo.co

Related

Luar Negeri 3273111848282354801

Post a Comment

emo-but-icon

item