10 Tahun menderita gizi buruk, tubuh bocah di Banten lumpuh

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Meski memiliki pendapatan asli daerah yang cukup besar, dan kepala daerah yang memiliki harta yang berlimpah, namun potret kemiskinan tampaknya belum bisa lepas dari Provinsi Banten. Bahkan di sejumlah daerah, sejumlah warga kesulitan membawa salah satu anggota keluarganya yang sakit berobat ke rumah sakit.

Seperti yang dialami keluarga Yakub, anak berusia 12 tahun, warga Kampung Pasir Sadang, Desa Koper, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang Banten. Meski sejak kecil telah divonis menderita gizi buruk, namun keluarga hanya bisa merawat anaknya di rumah.

Meski usianya telah menginjak 12 tahun, namun Yakub, anak pertama pasangan Sumawi dan Sartunah, belum bisa melakukan hidup mandiri.

Sehari-harinya, Yakub tak bisa lepas dari perawatan orang tuanya. Tidak hanya untuk membersihkan badan, saat makan pun Yakub harus disuapi oleh orang tuanya. Sebab, kedua tangan dan kaki yakub tidak bisa digunakan secara sempurna.

Tidak hanya lumpuh, bocah yang seharusnya duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar (SD) ini tak bisa berkomunikasi dengan baik. Kondisi seperti ini terjadi sejak Yakub berusia 2 tahun. Meski telah menderita sakit selama bertahun-tahun, namun hingga saat ini yakub hanya sekali dibawa ke rumah sakit dan divonis menderita gizi buruk.

Tidak menderita gizi buruk, beberapa bulan terakhir, beberapa bagian tubuh Yakub juga mengalami benjolan-benjolan yang belum diketahui penyebabnya. Melihat penderitaan putranya, keluarga berniat membawa Yakub ke rumah sakit demi mendapat perawatan.

Namun, hal itu tak dapat mereka lakukan, sebab kondisi keuangan yang serba pas-pasan, membuat niat itu belum dilakukan hingga saat ini. Sedangkan Sunawi, orang tua Yakub, sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan.

Selain yakub, masih banyak anak di Banten juga menderita gizi buruk. Bahkan, berdasarkan catatan di Kementerian Kesehatan, Banten menduduki urutan ke-3 di Indonesia dengan jumlah penderita gizi buruk terbanyak.

Tingginya penderita gizi buruk, dinilai berbanding terbalik dengan besaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) banten yang mencapai Rp 3,5 triliun rupiah, serta kemewahan yang dimiliki gubernur dan keluarganya.

Dikutip dari : Merdeka.com

Related

Dalam Negeri 9206074968973558477

Post a Comment

emo-but-icon

item