Putu Supriatna Histeris di Tol Bali Mandara, Lokasi Ini Sering Terjadi Kecelakaan!


Putu Supriatna Histeris di Tol Bali Mandara, Lokasi Ini Sering Terjadi Kecelakaan!

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - I Putu Supriatna merintih kesakitan di pinggir jalan menuju Tol Bali Mandara tepatnya 100 meter ke selatan dari arah Akame Restaurant, Rabu (24/5/2017) sore.
Pengendara sepeda motor itu terjungkal akibat ngerem mendadak lantaran bus yang melaju di depannya tiba-tiba putar arah.
"Aduh, aduh, aduh… tangan saya sakit sekali, tidak bisa digerakkan. Rasanya patah ini lengan saya,” ujar pria asal Dusun Pangkung Buluh, Kaliakah, Kecamatan Negara, Jembrana, yang kini tinggal di Kesiman, Denpasar itu kepada Tribun Bali.
Sembari terus merintih kesakitan, Supriatna mengaku benar-benar kaget saat melihat bus yang ada di depannya tiba-tiba belok kanan, dan memutar arah.
Padahal, tak jauh dari tempat belokan itu sudah terdapat rambu-rambu larangan berbelok. 
“Tadi bus tiba-tiba belok. Kaget saya, dan langsung ngerem. Padahal kan ada rambu-rambu larangan memutar arah disini. Harusnya roda empat kan jalur kiri, sepeda motor kanan. Busnya tiba-tiba saja belok," tutur pria berusia 41 tahun ini kepada Tribun Bali.
Sayangnya, bus yang memutar arah secara tiba-tiba itu langsung kabur tanpa mau menolong Supriatna yang terdepak di badan jalan.
Untungnya ada sejumlah warga dan pengendara yang segera menolongnya bangun dan membawa Supriatna ke pinggir jalan.
Beberapa saat kemudian, seorang petugas kepolisian dan sejumlah staf dari Jasa Marga Bali Tol langsung datang ke lokasi kejadian.
Satu unit ambulan pun diluncurkan dan membawa Supriatna menuju RSUP Sanglah.
Kecelakaan akibat adanya kendaraan yang mutar arah di sana bukanlah kali pertama.
Setidaknya selama sepekan, ada saja kecelakaan akibat ada kendaraan yang melanggar rambu-rambu larangan belok arah.
"Disini memang sering terjadi kecelakaan. Gara-gara pengendara yang tidak mematuhi rambu-rambu. Padahal sudah jelas rambu-rambunya kok masih saja dilanggar," kata Eka Putra, satu di antara sejumlah staf Jasa Marga Bali To itu kepada Tribun Bali. 
Hal senada juga diungkapkan oleh seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi sekajian.
Setiap minggu, kata warga tersebut, ada saja kecelakaan di sekitaran lokasi kejatian tersebut.
“Setiap minggu ada saja,” ungkap warga yang minta namanya tak disebutkan itu.
Sementara itu, Kepala Humas PT Jasamarga Bali Tol Drajat Hari Suseno tidak mengerti mengapa banyak pengendara yang tidak mematuhi rambu-rambu di jalan tersebut.
Ia meminta agar pengguna jalan harus mematuhi rambu-rambu yang dipasang, sehingga tidak terjadi kecelakaan.
“Sudah ada rambu-rambu sekarang penggunanya mematuhi rambu-rambu atau tidak? Rambu-rambu itu dipasang untuk dipatuhi bukan untuk dipajang. Ini tugas polisi untuk membina masyarakat,” kata Drajat kepada Tribun Bali.
Dikonfirmasi apakah benar sering terjadi kecelakaan di jalur menuju tol tersebut, Drajat enggan mengomentari dan memberikan data.
Sebab, menurutnya itu adalah kewenangan pihak kepolisian. 
(TribunNews)

Related

Seputar Bali 8446255145268048711

Post a Comment

emo-but-icon

item