Sebagai presiden Dewan Keamanan PBB, ini sikap China soal Al-Aqsa



Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Sebagai presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, China dianggap bisa mendorong anggota DK PBB lainnya untuk mengambil sikap terkait insiden di Masjid Al-Aqsa. Hal ini mendorong Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menelepon Menlu China Wang Yi untuk membahas masalah situasi di Al-Aqsa, Yerusalem.

"Menlu Retno kemarin, tanggal 26 berhubungan dengan Menlu China sekitar jam setengah 7 membahas Al-Aqsa. Yang dibahas di sana mengenai situasi di Al-Aqsa," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Jumat (28/7).

"Sebagai presiden DK PBB saat ini, Menlu Retno mendorong China mengambil peran untuk memberi tekanan internasional kepada Israel guna mengembalikan status Al-Aqsa seperti sebelum insiden 14 Juli lalu," imbuhnya.

Hal ini disambut baik Wang Yi. Dia mengatakan negaranya telah membahas khusus masalah tersebut dengan anggota DK PBB lainnya.

Sementara itu, Arrmanatha mengatakan, China juga akan terus mendorong tekanan bagi Israel. Dia menambahkan, Negeri Tirai Bambu memiliki posisi yang sama dengan Indonesia.

"China mengatakan mereka sudah membahas khusus masalah Al-Aqsa. Mereka juga akan mendorong (tekanan ke Israel) karena posisi China sejalan dengan posisi kita" tuturnya.

"Mereka (China) ingin Palestina diperlakukan adil dan diberlakukan solusi dua negara di wilayah itu," sambung Arrmanatha.

Palestina disebutkan juga membutuhkan dukungan dari DK PBB. 

"Tak hanya dari presidennya, namun sebagai presiden (DK PBB), China harus bisa mendorong anggota lainnya," pungkasnya.

Situasi di Yerusalem Timur, tepatnya Al-Aqsa memanas usai Israel memasang detektor logam kompleks masjid itu. Masyarakat internasional mengecam tindakan Israel yang dianggap melanggar hak umat beragama. 

(Merdeka.com)

Related

Dunia 6622778265709618976

Post a Comment

emo-but-icon

item