Negara ini bersumpah tidak lagi ikut perang

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyerukan dunia yang bebas dari senjata nuklir pada Peringatan 72 Tahun Pengeboman Hiroshima.

Abe menuturkan, kesepakatan soal senjata nuklir harus diperkuat dan Jepang akan berupaya keras mewujudkan perdamaian dunia yang abadi tanpa senjata nuklir.

Laman the Independent melaporkan, Senin (7/8), acara peringatan itu digelar di Taman Peringatan Perdamaian di dekat pusat jatuhnya bom Hiroshima. Dalam acara tersebut hadir 50 ribu orang dan perwakilan dari 80 negara dan Uni Eropa.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe houseofjapan.com

Enam dekade lalu Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ke Kota Hiroshima dari ketinggian 600 meter di atas kota hingga menewaskan 140 ribu jiwa dan mengakhiri Perang Dunia Kedua.

Peringatan ini dibayangi meningkatnya ketegangan di kawasan lantran uji coba rudal balistik Korea Utara.

Bulan lalu Korut meluncurkan uji coba dua rudal balistik antarbenua yang sanggup menjangkau Kota Los Angeles dan Chicago di Amerika Serikat.

"Selama senjata nuklir masih ada dan para pembuat kebijakan mengancam akan menggunakannya maka kita tidak bisa lepas dari horor," ujar Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui dalam peringatan Bom Hiroshima.

Jepang adalah satu-satunya negara di dunia yang pernah mengalami serangan nuklir dan sejak peristiwa itu terjadi Agustus 1945.

Dalam konstitusi Jepang di Pasal 5, negara ini menyatakan tidak akan lagi terlibat perang dan tidak membentuk angkatan bersenjata baik di darat, laut, dan udara.

Namun ketika ditanya apakah Jepang akan melancarkan serangan antisipasi terhadap rudal Korut, Abe tidak menolak gagasan itu.

Saat ini Jepang mengandalkan negara sekutu seperti Amerika Serikat untuk melancarkan serangan nuklir dan menolak meratifikasi Perjanjian PBB untuk Melarang Penggunaan Senjata Nuklir pada bulan lalu.

Pada Desember tahun lalu di hadapan Presiden Barack Obama di Pearl Harbour, Shinzo Abe mengatakan dia berjanji negaranya tidak akan lagi terlibat perang.

"Bahkan luka yang terdalam dari perang bisa membawa persahabatan dan perdamaian yang abadi," ujar Obama kepada Abe kala itu.

(Merdeka.com)