Pemprov Siapkan Tenda Pengungsian


www.nusabali.com-pemprov-siapkan-tenda-pengungsian

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali telah siapkan logistik untuk antisipasi meletusnya Gunung Meletus di Karangasem. Termasuk di antaranya menyiapkan tenda-tenda untuk pengungsi korban bencana.

Kepala BPBD Provinsi Bali, Dewa Made Indra, mengatakan logistik itu sudah siap dan tinggal disalurkan jika sudah dibutuhkan. "Ya, logistik sudah siap disalurkan kapan pun dibutuhkan. Tenda juga sudah kami siapkan. Kalau kurang tenda, kita sudah siap datangkan dari pusat. Buat sementara, tenda kita sudah cukup," ujar Dewa Indra di Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin (18/9).

Terkait status Gunung Agung yang kini level II (waspada), menurut Dewa Indra, masyarakat diimbau tetap mengikuti panduan dan imbauanan pemerintah. "Kami dapat informasi masyarakat sampai sudah menjual hewan ternaknya dan menarik dana dari LPD, untuk siap-siap mengungsi. Saya kira, ini karena kurangnya informasi yang akurat," tandas Dewa Indra.

Dewa Indra mengakui, level waspada ditetapkan karena aktifitas Gunung Agung memang meningkat, dilihat dari beberapa parameternya. Nah, dalam level ini, masyarakat harus tenang dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah. Masyarakat dan wisatawan juga dilarang beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. Masyarakat ditolerasi beraktivitas maksimal pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut (Dpl).

“Saya mengimbau kepada masyarakat terutama yang berada di kawasan rawan bencana Gunung Agung agar tetap tenang, tidak usah panik. Ikuti arahan resmi dari pemerintah. Jika ada informasi yang berkembang dari sumber tidak jelas, segera cari informasi dari sumber resmi,” kata Dewa Indra. “Setiap arahan resmi dari pemerintah supaya diikuti dan ditaati dengan baik,” lanjut Dewa Indra yang kemarin didampingi Karo Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali, Dewa Gede Mahendra Putra.

Gunung Agung sendiri merupakan gunung berapi yang masih aktif. Gunung tertinggi di Bali ini terakhir kali meletis tahun 1963. Kala itu, bencana erupsi Gunung Agung berlangsung selama setahun. 

Sementara itu, DPRD Bali bakal rancang kenaikan dana bencana untuk APBD Bali 2018 mendatang. Kenaikan tersebut sebagai upaya mengantisipasi kerawanan-kerawanan Bali terkait bencana alam yang intensitasnya naik, termasuk antisipasi meletusnya Gunung Agung di Karangasem.

Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengatakan fenomena alam tidak bisa diprediksi. Namun, kesiapsiagaan harus dilakukan, termasuk siap dengan dana bencana. "Kami akan usulkan kenaikan dana bencana di APBD Bali 2018. Kalau tahun 2017 besarannya sekitar Rp 10 miliar, namun dalam APBD 2018 kita tingkatkan jumlahnya,” ujar Sugawa Korry di Gedung DPRD Bali, Niti Mandala Denpasar, Senin kemarin.

Sugawa Korry meminta masyarakat Karangasem dan krama Bali lebih banyak berdoa untuk keselamatan Pulau Dewata, terkait ancaman bencana Gunung Agung meletus ini. "Kami apresiasi Pemkab Karangasem yang merespons kondisi saat ini dengan kesiagaan tinggi. Masyarakat juga menyiapkan diri dengan sangat serius,” jelas Sekretaris DPD I Golkar Bali ini. 

"Kami sarankan BPBD supaya melatih masyarakat sejak awal, supaya bisa mengantisipasi bencana secara dini. Bagaimana mengevakuasi diri dengan baik, itu yang kita harapkan," tegas Sugawa Korry.

Menurut Sugawa Korry, untuk meminimalkan korban bisa dengan lebih awal melakukan evakuasi, jika Gunung Agung meletus. Dalam evakuasi ini, anak-anak lebih diprioritaskan. "Kita ingin meminimalkan korban. Berdasarkan pengalaman, korban banyak jatuh karena sering terjadi keterlambatan. Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten lain juga harus siaga membantu saudara kita di Karangasem," pintanya.

(NusaBali)

Related

Seputar Bali 180761951854162491

Post a Comment

emo-but-icon

item