Air Tukad Unda Naik 2 Meter
http://www.srinadifm.com/2017/12/air-tukad-unda-naik-2-meter.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Aliran lumpur di Tukad Unda, Klungkung, meluap hingga ketinggian 2 meter, Rabu (12/6) sore. Akibatnya, 51 jiwa dari 11 kepala keluarga (KK) yang tinggal sekitar 50 meter dari Tukad Unda, terpaksa pindah ke tempat aman.
Informasi di lokasi, sejak beberapa hari terakhir aliran air Tukad Unda, Klungkung, berwarna pekat. Karena air sungai ini bercampur lumpur erupsi Gunung Agung. Namun tiba-tiba, Rabu kemarin sekitar pukul 15.00 Wita, air sungai ini meluap hingga naik ke badan jalan. Bahkan nyaris sampai masuk ke sejumlah rumah warga. “Airnya meluap hingga 2 meter,” ujar warga Banjar Lebah, Kelurahan Semarapura Kangin, Agus Junaedi, di lokasi.
Langkah selanjutnya penduduk di bantaran Tukad Unda, tepatnya di sebelah utara dam Tukad Unda, langsung mau mengungsikan diri. Mereka pindah ke sanak keluarganya yang kebetulan tinggal di dataran lebih tinggi, berikut membawa barang-barang seperlunya. “Mereka jauh-jauh hari sudah dievakuasi. Namun ada juga yang dadakan mengevakuasi diri hanya membawa tas berisi baju,” ujarnya.
Air yang meluber ke badan jalan sempat membuat arus lalu lintas terganggu karena sejumlah kendaraan mogok mesin. Bahkan ada kendaraan yang harus diangkat secara bergotongroyong agar terhindar dari banjir tersebut.
Lurah Semarapura Kangin I Wayan Sudarma mengakui kondisi tersebut. Pihaknya juga sudah menginstruksikan kepada warga dekat Tukad Unda untuk bergeser ke lokasi aman. “Sudah ada empat rumah yang terendam air,” ujarnya.
Kata dia, 51 jiwa yang tinggal dekat Tukad Unda sudah diminta pindah sementara ke sanak keluarga terdekat. Ada juga langsung makemit di pura untuk yang tidak mau bergeser jauh. “Setelah dicek, tanggul tukad juga menipis, hal ini membuat warga merasa was-was,” ujarnya.
Kondisi tanggul itu, lanjut Sudarma, akan dikoordinasikan dengan pihak terkait agar segera ditanggulangi. Kini kondisi airnya memang masih keruh, namun sudah ada penurunan. Jelas dia, banjir ini disebabkan karena terjadi pendangkalan karena tertimbun material lahar dingin Gunung Agung sebelumnya.
(NusaBali)