Kenapa lebih banyak wanita yang menderita gangguan makan daripada pria?

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Dalam setiap pemberitaan tentang gangguan makan seperti bulimia atau anoreksia, pasti dilakukan oleh wanita. Bahkan menurut National Association of Anorexia Nervosa and Associated Disorders, kasus gangguan makan 95% didominasi oleh wanita dengan rentang usia 12 hingga 25 tahun.

Lalu, apa yang jadi sebabnya?
"Wanita merupakan makhluk yang peka dengan tekanan sosial di sekitarnya. Wanita cenderung berpikir bahwa jika mereka kurus, maka mereka akan terlihat lebih cantik menawan. Tekanan ini kebanyakan dimulai saat wanita mengalami pubertas hingga dewasa. Ada yang pulih namun kemudian kambuh lagi ketika mereka dewasa. Dan 80% kasus gangguan makan terjadi akibat ketidakpuasan pada penampilan," ungkap penelitian yang dilansir dari boldsky.com.
Selain tekanan sosial, stres juga bisa memicu gangguan makan. Beberapa kejadian hidup yang berat seperti perpisahan, baby blues, dan bahkan menopause sering membuat wanita menghibur dirinya dengan makan yang kemudian membuat berat badan meningkat. Dan ketidakpuasan terhadap penampilan inilah yang kembali membuat mereka memilih untuk memuntahkan kembali makanan yang mereka makan.
"Gangguan makan hendaknya jangan disepelekan. Sebab selain merusak kesehatan fisik, gangguan makan bisa membuat penderitanya mengalami mood swing, rentan stres, dan gangguan mental lainnya. Sehingga jika kamu merasa atau ada orang di sekitarmu yang sedang mengalaminya, sebaiknya segera lakukan tindakan penyembuhan."

Merdeka

Related

Sehat 3171087019500392201

Post a Comment

emo-but-icon

item