Bertemu Presiden Timor Leste, Jokowi Akan Bahas Investasi

Bertemu Presiden Timor Leste, Jokowi Akan Bahas Investasi

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali     Presiden Indonesia Joko Widodo direncanakan menerima kunjungan perdana Presiden Timor Leste Francisco Guterres pada 28 Juni menndatang di Istana Bogor.

"Ada beberapa isu yang sebenarnya ingin pemerintah bahas dengan Timor Leste, yakni terkait pajak ganda, investasi, dan peningkatan konektivitas penerbangan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, di Jakarta, Jumat (22/6).

"Ini lawatan pertama Presiden Guterres meski kunjungan ke Indonesia telah direncanakan cukup lama. Karena pemerintahan Timor Leste baru terbentuk pasca-pemilihan umum beberapa waktu lalu."
Arrmanatha mengatakan pemerintah berharap pihak Timor Leste bisa memberi tahu detail dan posisi lengkap terkait isu yang akan diangkat dalam pertemuan kedua pemimpin dalam beberapa hari ke depan.
Dia juga mengatakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam pertemuan Jokowi dan Guterres nanti adalah penguatan kerja sama ekonomi kedua negara. 

Sejauh ini, paparnya, kerja sama ekonomi Dili dan Jakarta terus menguat. Hal itu terlihat dari besarnya investasi pemerintah di negara yang sempat jadi wilayahnya itu.

Di Tahun 2016, kata Arrmanatha, Indonesia setidaknya telah menggelontorkan US$600 juta dana investasi dalam bentuk 18 proyek di Timor Leste. Beberapa perusahaan BUMN Indonesia juga turut memarkirkan dana investasi mencapai US$595 juta di negara tersebut.

"Beberapa BUMN seperti Bank BRI, Bank Mandiri, Pertamina, hingga Telkom juga ikut menggelontorkan investasi ke Timor Leste. Indonesia juga sedang menjajaki kerja sama pembangunan jalan tol dengan Timor Leste meski ini belum final," kata Arrmanatha.
Lebih lanjut, dia mengatakan kedekatan Indonesia dan Timor Leste secara sejarah dan geografis mengharuskan kedua negara membina serta memanfaatkan hubungan bilateral sebaik mungkin.

Lantik Perdana Menteri

Hari ini, Timor Leste juga baru melantik Perdana Menterinya yang baru, Jose Maria de Vasconcelos yang memenangkan pemilu pada Mei lalu.

Vasconcelos merupakan mantan presiden sekaligus pejuang kemerdekaan Timor Leste yang berasal dari koalisi oposisi, Aliansi Perubahan untuk Perkembangan (AMP).

Sementara itu, Partai Fretilin yang mengusung perdana menteri petahana, Mari Alkatiri, hanya meraup 34,2 persen suara. Partai tersebut sempat memprotes dugaan kejanggalan pemungutan suara, tapi klaimnya ditolak pengadilan.
Arrmanatha mengatakan Indonesia menyambut baik pelantikan Vasconcelos hari ini yang dianggap buah hasil pesta demokrasi yang berhasil di Timor Leste.

"Pemilu bulan lalu menunjukkan bahwa democracy works di kawasan, terutama di Timor Leste. Indonesia berharap pemerintahan baru ini dapat terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia dalam bidang ekonomi bahkan people to people contact," tutur Arrmanatha.





























































sumber : CNNIndonesia.com

Related

Dunia 4317679543530696064

Post a Comment

emo-but-icon

item