Studi: Kesepian Tingkatkan Risiko Kematian Pasien Jantung
http://www.srinadifm.com/2018/06/studi-kesepian-tingkatkan-risiko.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Rasa kesepian kerap melanda meski kondisi di sekitar tak benar-benar sepi. Orang bisa saja mengalami kesepian walau berada di tengah keramaian. Kesepian dan kematian kerap dikaitkan dengan bunuh diri.
Akan tetapi, sebuah studi mengungkap bahwa kesepian dapat meningkatkan risiko kematian pada pasien dengan penyakit jantung. "Kesepian adalah prediktor kuat akan kematian dini, kesehatan mental yang buruk, dan rendahnya kualitas hidup pasien dengan penyakit kardiovaskular," kata Anne Vinggaard Christensen, mahasiswa doktoral di Copenhagen University Hospital dikutip dari .
Studi dipresentasikan pada kongres tahunan perawat EuroHeartCare 2018 di Dublin Irlandia. Studi mengungkap kesepian berkaitan dengan risiko kematian dua kali lipat pada perempuan dan kurang dari dua kali lipat pada laki-laki. Tim periset memeriksa 13 ribu lebih pasien dengan penyakit jantung iskemik, aritmia, dan gagal jantung. Mereka menginvestigasi kaitan jaringan kehidupan sosial dengan memburuknya kondisi kesehatan pasien. Rasa kesepian ternyata berhubungan dengan kondisi buruk pasien penyakit jantung. Kurangnya dukungan sosial berhubungan dengan memburuknya kondisi kesehatan. Orang kadang merasa kesepian menurut penelitian ternyata juga memiliki gaya hidup tak sehat dan banyak dipengaruhi stres.
"(Tetapi saat) kami menyesuaikan dengan gaya hidup dan banyak faktor lain di analisis kami, kami masih menemukan bahwa kesepian buruk untuk kesehatan," imbuhnya. Menurut petunjuk pencegahan penyakit kardiovaskular di Eropa, orang yang terisolasi atau tak terhubung dengan orang lain akan meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit arteri koroner. Memastikan kesehatan jantung berkaitan dengan banyak faktor, salah satunya asupan makanan. Beberapa pilihan makanan disarankan untuk jantung yang sehat seperti oatmeal, kacang-kacangan, beri dan flaxseed.
sumber :CNNIndonesia.com