Biang Kerok Stamina 20 Menit Pemain Timnas Indonesia

Biang Kerok Stamina 20 Menit Pemain Timnas Indonesia

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali     Shin Tae Yong mengungkapkan pengakuan yang cukup mencengangkan ketika bicara soal stamina jeblok Timnas Indonesia.

Tanpa tedeng aling-aling, pelatih asal Korea Selatan itu menyebut persoalan para pemain Merah Putih. Tae Yong menilai para pemain Indonesia yang ikut seleksi Timnas Indonesia hanya kuat bermain tak kurang dari 20 menit.
"Secara fisik sangat kurang. Setelah menit ke-20, para pemain terlihat kelelahan. Karena itu di Chiang Mai [Thailand] kami berkonsentrasi meningkatkan kemampuan fisik," kata Shin Tae Yong dalam rilis PSSI yang diterima CNNIndonesia.com.


Tae Yong tentu kecewa. Pasalnya, talenta luar biasa para pemain Indonesia rupanya tidak didukung stamina.

Masalah itu tentu bukan yang dialami Tae Yong. Deretan pelatih asing lainnya juga pernah mengeluhkan stamina para pemain.

Sebelum Tae Yong, mantan pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy, juga pernah mengeluhkan masalah itu ketika masih menangani skuat Garuda.

Mantan fisioterapis Timnas Indonesia, Matias Ibo, juga mengungkapkan persoalan fisik para pemain. Ibo bahkan mengungkapkan keluhan para pelatih yang pernah menangani Timnas Indonesia menyangkut masalah stamina para pemain.
"Delapan kepala pelatih yang berbeda selama kurun waktu 10 tahun saya di Timnas Indonesia mengeluhkan hal yang sama dan sampai sekarang belum ada perubahan. Berarti ada yang belum dibetulkan, seperti ada missing link. Masalahnya selalu fisik," kata Matias kepada CNNIndonesia.com, Senin (9/3).

Ibo sendiri menilai faktor yang paling mendasar ada di level klub-klub mereka masing-masing.

"Pemain Timnas itu cerminan dari klubnya masing-masing. Bagaimana kondisi pemain saat ini itu bagaimana ia dibentuk saat latihan bersama klubnya."

"Tidak bisa disalahkan ke timnasnya, tapi lebih ke klub masing-masing. Bagaimana klub menerapkan porsi latihan kepada pemain, cukup atau berlebihan. Sebab ketika pemain dipanggil ke timnas, dia membawa apa yang dia dapatkan dari klub," ungkapnya.

Meski demikian, faktornya bukan sekadar pembinaan di klub-klub yang tak mampu menaikkan level kualitas para pemain Indonesia. Biang kerok atau penyebabnya amat kompleks.

Tentu tak mudah pula mengurai faktor-faktor persoalan stamina secara detail. Masalah kedisiplinan hingga pola makan mayoritas pemain jadi sejumlah pangkal masalah.
Secara garis besar, persoalannya lebih ke pola pikir para pesepakbola Indonesia dalam menjaga tubuh mereka sebagai aset. Seandainya ada kesadaran, mungkin hanya segelintir.

Sederhananya kita bicara asupan nutrisi yang tepat bagi para pemain. Ihwal konsumsi gizi ini pula yang sebenarnya amat menentukan fisik para pemain.

Kebutuhan akan disiplin diet makanan ketat belum menjadi kebiasaan para pemain di tanah air. Dari 'zaman kuda gigit besi' sampai katanya generasi milenial, tak banyak perubahan.

Kebanyakan para pemain tak selektif dalam memilih makanan. Sekitar 10 tahun lalu, banyak cerita kelakuan para pemain Timnas Indonesia masih curi-curi kesempatan untuk makan-makanan jajanan dari ketoprak hingga gorengan. Cerita itu rupanya masih saja berulang hingga sekarang.

Sikap 'sembarangan' dalam memilih makanan tentu sudah menjadi pola pikir yang tanpa disadari menjadi kebiasaan buruk yang terus terulang.

















sumber : CNNIndonesia.com

Related

Olahraga 8506834704873148873

Post a Comment

emo-but-icon

item