Srinadi 99,7 FM | Radio Bali -
Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB)
menyatakan India akan
mengalahkan China sebagai
negara dengan populasi terbanyak di dunia mencapai 1,43 miliar orang dalam
beberapa pekan mendatang."Menjelang
akhir bulan ini, populasi India diperkirakan akan mencapai 1.425.775.850 orang,
sejalan dan kemudian melampaui jumlah penduduk China daratan," kata
Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB, dikutip dari AFP, Senin (24/4).
Pekan
lalu, laporan tahunan PBB tentang Keadaan Penduduk Dunia mengatakan pencapaian
ini akan terjadi pada pertengahan 2023.
India
mengungguli China karena pertumbuhan penduduknya yang cepat dan penurunan
jumlah penduduk di China setelah mencapai 1,42 miliar tahun lalu.
Sejak
jatuhnya Kekaisaran Romawi pada abad ke-5 Masehi, China dianggap sebagai negara
dengan penduduk paling padat di dunia. Namun, menurut proyeksi PBB, jumlah
penduduk di China akan terus menurun menjadi sekitar satu miliar orang pada
akhir abad ini.
Penurunan
jumlah penduduk di China terkait dengan kebijakan satu anak yang ketat untuk
pasangan yang menikah selama beberapa dekade, yang berakhir pada 2016. Selain
itu, penurunan tingkat kelahiran di China juga disebabkan oleh meningkatnya
biaya hidup dan semakin banyaknya wanita China yang bekerja dan mengejar
pendidikan tinggi.
Sementara
itu, menurut PBB, populasi India hampir pasti akan terus bertambah dalam
beberapa dekade mendatang.
Pada
tahun lalu, tingkat kesuburan di China turun menjadi salah satu tingkat
terendah di dunia, yaitu 1,2 kelahiran per wanita.
Sedangkan
untuk India, yang membutuhkan waktu lebih lama daripada China untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk, tingkat kesuburan adalah 2 kelahiran per
wanita, sedikit di bawah tingkat penggantian 2,1.
"Peluang
investasi modal manusia yang lebih rendah dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
lambat India selama 1970-an dan 1980-an menyebabkan penurunan kesuburan yang
lebih lambat daripada di China," kata PBB.
Sementara
itu, kedua negara tersebut kini harus menghadapi populasi yang semakin menua,
dengan China lebih banyak menghadapi masalah ini daripada India.
India
menghadapi tantangan besar dalam menyediakan listrik, makanan, dan tempat
tinggal untuk populasi yang semakin bertambah, dengan banyak kota besar yang
sudah kesulitan air, polusi udara dan air, serta permukiman kumuh yang padat.
Keberhasilan
India dalam melampaui China dalam hal jumlah penduduknya menyoroti tantangan
yang dihadapi Perdana Menteri Narendra Modi dalam menyediakan pekerjaan bagi
jutaan pemuda yang memasuki pasar kerja setiap tahunnya.
Sementara
itu, ekonomi China semakin sulit untuk mengisi posisi kerja karena populasi
yang semakin menua.
Pekan
lalu, Beijing mengumumkan bahwa strategi nasionalnya dirancang untuk merespons
secara aktif penuaan penduduk, mempromosikan kebijakan kelahiran tiga anak dan
tindakan pendukung, dan merespons secara aktif perubahan dalam perkembangan
populasi.
"Dividen
demografi China tidak menghilang. Dividen bakat sedang berkembang, dan momentum
pembangunan tetap kuat," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang
Wenbin.
Dikutip dari : CNN Indonesia