Studi Ungkap Ubur-Ubur Lebih Pintar dari yang Manusia Kira





Srinadi 99,7 FM | Radio Bali    Studi baru mengungkapkan bahwa ubur-ubur ternyata jauh lebih pintar dari yang diperkirakan sebelumnya dan ini bisa mengajari kita banyak hal tentang otak manusia.

Para peneliti dalam jurnal Current Biology menemukan ubur-ubur kotak Karibia yang beracun mempelajari hal-hal baru pada tingkat yang lebih kompleks daripada yang pernah kita pahami – meskipun mereka tidak memiliki otak yang terpusat. Para ilmuwan berpendapat bahwa hal ini secara mendasar dapat mengubah cara kita memahami otak manusia.

Diwartakan oleh Mirror, ubur-ubur umumnya dipandang sederhana dan terbatas dalam kemampuan belajarnya. Para ilmuwan percaya bahwa sistem saraf yang lebih maju akan menghasilkan potensi pembelajaran yang lebih maju. Namun dengan hanya 1.000 sel saraf, ubur-ubur kini menantang konsensus tersebut.

istilah umum untuk ubur-ubur dan sepupunya – diyakini sebagai hewan paling awal yang mengembangkan sistem saraf. Profesor Anders Garm, ahli neurobiologi di Universitas Kopenhagen, mengatakan: "Dulu ada anggapan bahwa ubur-ubur hanya dapat mengelola bentuk pembelajaran yang paling sederhana, termasuk pembiasaan – kemampuan untuk terbiasa dengan rangsangan tertentu, seperti suara yang konstan atau konstan. sentuhan. Sekarang, kita melihat bahwa ubur-ubur memiliki kemampuan belajar yang jauh lebih baik, dan mereka sebenarnya dapat belajar dari kesalahan mereka. Dan dengan melakukan hal tersebut, mereka dapat mengubah perilaku mereka."

Penelitian menunjukkan bahwa ubur-ubur dapat menilai jarak dan mengambil keputusan. “Percobaan kami menunjukkan bahwa kontras – seberapa gelap akar dibandingkan dengan air – digunakan oleh ubur-ubur untuk menilai jarak ke akar, yang memungkinkan mereka berenang menjauh pada saat yang tepat,” jelas Prof. Garm menurut The Sun. 

“Yang lebih menarik lagi adalah hubungan antara jarak dan kontras berubah setiap hari akibat air hujan, ganggang, dan gelombang.”

Ditemukan bahwa ubur-ubur kotak – salah satu hewan paling beracun di dunia – ternyata dapat belajar secepat hewan yang lebih ‘canggih’ seperti tikus. Prof Garm menambahkan bahwa salah satu ciri utama sistem saraf tingkat lanjut adalah kemampuan untuk mengubah perilaku berdasarkan pengalaman, misalnya mengingat dan belajar.

 









sumber: liputan6.com

Related

Info Unik 5494096468671879502

Post a Comment

emo-but-icon

item