Kekeringan, 800 Napi Lapas Muaraenim Tak Bisa Mandi

http://www.srinadifm.com/2014/09/kekeringan-800-napi-lapas-muaraenim-tak.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Akibat keringnya lima sumur bor dan galian di lingkungan Lapas
Muaraenim, sekitar 800 penghuni lapas kesulitan MCK. Bahkan dalam
sebulan terakhir sebagian penghuni lapas jarang mandi, Rabu
(24/09/2014).
"Kami sudah seminggu terakhir sudah tidak mandi
karena tidak ada air. Untuk buang air besar dan kecil saja susah. Jadi
air benar-benar dihemat," ujar beberapa penghuni lapas Muaraenim yang enggan disebutkan namanya.
Untuk
itu, kata para penghuni Lapas, pihaknya meminta dengan sangat kepada
pihak terkait terutama Pemkab Muaraenim, untuk membantu dalam memenuhi
kebutuhan air bersih mereka.
Sebab dikhawatirkan jika kondisi ini terus menerus berlanjut akan
menimbulkan keributan antar penghuni lapas seperti pemicu pada lapas di
Medan.
Sementara itu menurut Kalapas Muaraenim
Imam Purwanto BcIP SH MH melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga
Pemasyarakatan (KPLP) Jauhari SH, tidak menampik jika saat ini, pihaknya
benar-benar kesulitan air bersih.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, terpaksa dilakukan penghematan
air yakni hanya digunakan untuk hal-hal yang pokok seperti untuk memasak
dan WC saja. Konsekuensinya memang sebagian besar penghuni tidak bisa
mandi.
Ketika dikonfirmasi ke Dirut PDAM, Puryadi didampingi
Pimcab PDAM Lematang Enim Toni, sangat memahami jika Lapas Muaraenim,
kekurangan air bersih teruatama pada saat musim kemarau.
Hal ini, tidak lepas karena debit air baku dari sungai memang kecil.
Dimana biasanya bisa mendapatkan air baku sebanyak 60 liter perdetik,
tetapi saat ini hanya tinggal separuhnya.
Itupun kualitas air kadang-kadang keruh. Salah satu penyebabnya
adanya aktifitas galian C yang beroperasi di Desa Prabumenang, Kecamatan
Merapi Timur, Lahat, sehingga menambah debit air mengecil.
Source : tribunnews.com