Rencana Tuan Rumah MotoGP 2017, Kemenpora Pilih Renovasi Sentul

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Kementerian Pemuda dan Olahraga memutuskan untuk merenovasi sirkuit Sentul di Bogor, Jawa Barat, terkait rencana Indonesia menggelar lagi balapan MotoGP di 2017. Renovasi dinilai lebih efisien dalam ketimbang membangun sirkuit baru.

Demikian dikatakan Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan sekaligus Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot. S Dewa Broto, terkait adanya wacana untuk menghadirkan kembali MotoGP di tanah air.

"Kalau penawaran untuk membangun sirkuit di tempat lain sebenarnya sudah cukup banyak. Sejak zaman kementerian terdahulu sampai era Bapak Imam Nahrawi, banyak pihak yang memang manawarkan pembangunan sirkuit. Apakah itu di Bali, Subang, atau Karawang juga ada. Tapi sejauh ini berdasar pada hitung-hitungan kami antara bangun baru dengan memanfaatkan yang ada, itu lebih efisien renovasi yang sudah ada," ungkapnya, Rabu (23/9/2015).

Soal membangun sirkuit baru, pihaknya lebih memilih menawarkan kepada kalangan investor. Pertimbangannya adalah kondisi ekonomi yang belum stabil dan batasan mengeluarkan dana APBN untuk hal-hal yang tidak masuk kategori prioritas.

Gatot membantah jika keputusan merenovasi Sentul karena ada deal-deal tertentu antara Kemenpora dengan Direktur Sentul, Tinton Soeprapto.

"Tidak ada sama sekali. Itu semua murni berdasar pada keputusan yang transparan. Artinya kalau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah pasti akan kami koreksi."

"Tentu saja itu menjadi pertimbangan kami juga (bahwa Sentul bukan milik pemerintah). Karenanya kami akan mengacu pada peraturan pemerintah tentang sejauh mana dana pemerintah bisa diberikan kepada lembaga-lembaga yang bukan merupakan aset pemerintah. Kebetulan, bulan September ini baru diterbitkan Peraturan Kementerian Keuangan yang mengacu tentang tata cara mekanisme pemberian uang untuk lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Itu bisa sebagai acuan kami untuk menggelontorkan dana," terangnya.

MotoGP Indonesia di 2017 Belum 100% Disetujui

Meski sudah sampai pada rencana melakukan renovasi Sentul, Indonesia sejatinya belum benar-benar pasti jadi tuan rumah MotoGP dua tahun lagi. Ini karena Letter of Intent (LOI) masih dipelajari di internal Kemenpora. Soal anggaran dan kontrak sampai kini juga belum ditandatangani.

"Kami belum sepenuhnya 100 persen karena kontrak belum ditandatangani dan anggaran juga masih perlu pendalaman. Tapi walau begitu arah menuju pelaksanaan MotoGP sebenarnya sudah dalam perencanaan kami.

"Hanya saja, jika kontrak tidak sesuai dengan pemerintah Indonesia, anggaran juga sama sekali tidak tersedia, ya bisa saja (batal). Sebaliknya jika pihak Tinton ternyata mengatakan okelah pemerintah hanya memberikan payung hukum saja tapi anggaran dari pihak swasta, itu terbuka kemungkinan (bakal digelar)," lanjut dia.

Kemenpora pada 17 September lalu sudah mengusulkan anggaran MotoGP 2017 sebesar Rp 200 miliar kepada DPR, namun belum mendapat persetujuan. Indonesia masih punya waktu sekitar dua bulan untuk memutuskan apakah bersedia menjadi tuan rumah MotoGP atau tidak. Ini mengacu pada surat yang dikirimkan Dorna Sports (penyelenggara MotoGP) dari Spanyol, pada 7 September lalu, kepada Kemenpora.

Related

Olahraga 8160067310642921383

Post a Comment

emo-but-icon

item