Baru Dua Bulan Keluar dari RSJ, Bakar Rumah Keluarga

http://www.srinadifm.com/2016/10/baru-dua-bulan-keluar-dari-rsj-bakar.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Seorang penderita gangguan jiwa yang tinggal di Banjar Gelagah, Desa Payangan, Kecamatan Marga, Tabanan, I Wayan Wirawan, 35, nekat membakar rumah keluarganya hingga ludes, Kamis (20/10) pagi. Beruntung, tidak ada koran jiwa maupun terluka, karena sebelum api berkobar hebat, penghuni rumah yakni kakak ipar dan keponakan pelaku kabur menyelamatkan diri ke rumah tetangga.
Rumah yang dibakar Wayan Wirawan, Kamis pagi sekitar pukul 08.00 Wita, merupakan rumah permanen ukuran 9 meter x 6 meter yang ditempati pasutri I Ketut Semadi, 41, dan Ni Made Sugianti, 30, beserta dua anaknya yang masih kecil-kecil. Ketut Semadi merupakan kakak tiri dari pelaku Wayan Wirawan. Mereka tinggal dalam satu pekarangan rumah, di mana pelaku menempati bangunan di sebelah utara bersama ibunya.
Saat rumahnya dibakar sang adik tiri, Ketut Semadi sudah berangkat kerja maburuh. Sedangkan di rumah hanya ada sang istri, Made Sugianti, bersama anak bungsunga (kedua), Ni Kadek Nopiyanti, 3. Semantara anak sulungnya sudah berangkat sekolah. Senelum rumahnya dibakar, Made Sugianti sudah kabur sembunyi ke rumah tetangga bersama si kecil Kadek Nopiyanti, karena melihat pelaku Wayan Wirawan ngamuk-ngamuk.
Made Sugianti mengisahkan, sebelum kejadian, orgil Wayan Wirawan bangun lebih awal, dinihari sekitar pukul 04.00 Wita. Mulanya, Wirawan yang menderita gangguan jiwa sejak 5 tahun silam terlihat bermain-main di halaman rumah begitu bangun tidur. Saat itu, Wirawan sudah bikin gaduh. Namun, keluarganya termasuk sang kakak tiri, Ketut Semadi, hanya memantau dari kejauhan, karena tidak menduga akan terjadi sesuatu yang fatal.
Kemudian, pagi sekitar pukul 07.00 Wita, Wirawan tiba-tiba memukul kaca jendela rumah kakak tirinya hingga pecah. Saat itu, sang kakak yakni Ketut Semadi sudah pergi kerja. Nah, istri Sumandi yakni Made Sugianti yang di rumah bersama anak bungsunya, jadi ketakutan, hingga pilih kabur ke rumah tetangga di sebelah selatan.
Made Suagianti hanya mengawasi perilaku iparnya yang menderita gangguan
jiwa itu dari balik tembok tetangganya. Ternyata, 1 jam kemudian yakni
sekitar pukul 08.00 Wita, ibu dua anak ini melihat asap mengepul dari
rumahnya. Dalam kondisi panik, Sugianti sempat mendekat untuk melihat
apa yang terjadi. Saat itu, gorden jendela sisi timur rumahnya sudah
terbakar. Api dengan cepat menyambar bangunanan yang terdiri dari 3
kamar, 2 dapur, dan 1 gudang milik I Made Ariana, paman korban yang
tinggal di Denpasar.
“Saya berteriak minta tolong, hingga warga
berdatangan,” tutur Sugianti, Kamis siang. Warga berdatangan untuk bantu
memadamkan secara manual, menggunakan ember dan alat pencuci motor.
Tapi, upaya mereka sia-sia, karena api sudah berkobar hebat meludeskan
bangunan rumah. Suami Sugianti, Ketut Semadi, yang terpaksa pulang dari
maburuh karena ditelepon tetangga, juga hanya bisa pasrah melihat
seluruh barangnya ludes.
Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan
sendiri menerjunkan 3 unit mobil pemadam untuk memadamkan api di rumah
keluarga Sumandi. Dari 3 unit mobil pemadam itu, 1unit di antaranya
gagal angkut air, karena tergelincir ketika memasuki jalan sempit di
Banjar Legung, Desa Payangan. "Hanya 2 unit mobil pemadam yang bisa ke
lokasi,” ungkap Kepala Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan, I
Nyoman Suardi.
Kobaran api akibat rumah dibakar orgil ini baru
benar-benar bisa dipadsamkan petugas pemadam sekitar pukul 09.00 Wita,
setelah mengamuk selama 1 jam. "Bukan hanya bangunan rumah yang hangus,
tapi seisi rumah juga ludes dilalap api. Tidak ada barang berharga yang
bisa diselamatkan," papar Kapolsek Marga, AKP I Gede Surya Kusuma.
jiwa itu dari balik tembok tetangganya. Ternyata, 1 jam kemudian yakni
sekitar pukul 08.00 Wita, ibu dua anak ini melihat asap mengepul dari
rumahnya. Dalam kondisi panik, Sugianti sempat mendekat untuk melihat
apa yang terjadi. Saat itu, gorden jendela sisi timur rumahnya sudah
terbakar. Api dengan cepat menyambar bangunanan yang terdiri dari 3
kamar, 2 dapur, dan 1 gudang milik I Made Ariana, paman korban yang
tinggal di Denpasar.
“Saya berteriak minta tolong, hingga warga
berdatangan,” tutur Sugianti, Kamis siang. Warga berdatangan untuk bantu
memadamkan secara manual, menggunakan ember dan alat pencuci motor.
Tapi, upaya mereka sia-sia, karena api sudah berkobar hebat meludeskan
bangunan rumah. Suami Sugianti, Ketut Semadi, yang terpaksa pulang dari
maburuh karena ditelepon tetangga, juga hanya bisa pasrah melihat
seluruh barangnya ludes.
Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan
sendiri menerjunkan 3 unit mobil pemadam untuk memadamkan api di rumah
keluarga Sumandi. Dari 3 unit mobil pemadam itu, 1unit di antaranya
gagal angkut air, karena tergelincir ketika memasuki jalan sempit di
Banjar Legung, Desa Payangan. "Hanya 2 unit mobil pemadam yang bisa ke
lokasi,” ungkap Kepala Unit Pemadam Kebakaran Kabupaten Tabanan, I
Nyoman Suardi.
Kobaran api akibat rumah dibakar orgil ini baru
benar-benar bisa dipadsamkan petugas pemadam sekitar pukul 09.00 Wita,
setelah mengamuk selama 1 jam. "Bukan hanya bangunan rumah yang hangus,
tapi seisi rumah juga ludes dilalap api. Tidak ada barang berharga yang
bisa diselamatkan," papar Kapolsek Marga, AKP I Gede Surya Kusuma.
NusaBali