Menpora minta Timnas banding kartu kuning Evan Dimas

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Menpora Imam Nahrawi menyebut keputusan wasit memberikan kartu kuning pada Evan Dimas adalah keputusan yang merugikan Timnas U-22 Indonesia. Imam pun meminta manajer timnas U-22 untuk mengajukan banding atas kartu kuning tersebut.

Timnas U-22 berhasil menang dengan skor 1-0 saat bermain melawan Timor Leste pada laga ketiga grup B SEA Games 2017 di Selayang Municipal Council Stadium, Malaysia, Minggu (20/8/2017). Akan tetapi, laga itu menyisakan rasa pahit bagi masyarakat Indonesia dan skuat Garuda Muda karena ada keputusan wasit yang dianggap kontroversial.

Wasit Nagor Amir Noor Mohamed yang bertugas kala itu memberikan kartu kuning pada Evan jelang laga babak kedua berakhir. Padahal saat itu Evan berada dalam posisi yang dilanggar oleh pemain belakang Timor Leste. Evan terjatuh setelah tangannya terkena tendangan pemain bernomor punggung 23, Agusto.

"Sangat jelas saya menyaksikan keputusan yang merugikan, bagi Evan Dimas, yang sesungguhnya adalah korban namun justru diganjar kartu kuning. Saya meminta pelatih dan manajer Tim Nasional U-22 untuk mengajukan banding atas keputusan ini," ujar Imam.

Dari insiden itu, keributan pecah di antara para pemain kedua tim. Bahkan, wasit mengeluarkan kartu merah pada bek Timor Leste, Filipe yang terlihat menendang Evan saat Evan dalam posisi terjatuh.

Dalam kesempatan yang sama, Imam juga menyesalkan keputusan wasit yang memimpin laga Sepak Takraw Timnas Putri Indonesia melawan tuan rumah Malaysia. Bahkan akibat merasa dikerjai wasit, tim Putri akhirnya memutuskan untuk melakukan Walk Out.

"Olahraga mengajarkan kita banyak hal tentang makna menghargai kejujuran dan keadilan itulah kenapa lahir kata sportivitas yang menggambarkan makna kata olahraga itu sendiri. Seharusnya keputusan wasit harus diambil secara jujur dan tidak memihak."

"Seperti ada rekayasa untuk menghalangi langkah Indonesia. Apakah kemenangan harus diraih dengan cara seperti ini?" tandasnya. 

(Merdeka.com)