Absen dalam Sidang Umum PBB, Putin Pilih Tonton Simulasi Perang


Presiden Rusia Vladimir Putin saat menyaksikan latihan tempur Zapad pada Senin 18 September 2017

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Presiden Rusia Vladimir Putin (64) memilih absen dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-72 yang berlangsung di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, pada 18 hingga 23 September 2017.
Mantan agen Badan Intelijen Uni Soviet (KGB) ini lebih memilih duduk di sebuah ruangan berkaca besar, memegang teropong, dan menyaksikan langsung simulasi perang melawan Koalisi Barat.
Ledakan yang dipicu tank, artileri, dan jet tempur menjadi pemandangan yang diamati Putin. Tak ketinggalan pasukan penerjun payung juga terlibat dalam simulasi tempur yang dikenal dengan sebutan Zapad Exercise tersebut.

"Penyerangan terhadap target di darat dipersulit oleh kondisi cuaca: hujan deras, awan rendah dan embusan angin kencang," demikian keterangan yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari news.com.au pada Selasa (19/9/2017).
Salah satu yang menjadi sorotan dalam latihan militer ini adalah uji coba rudal Iskander-M yang menargetkan sasaran tiruan berupa pusat Kazakhstan. Tembakan ini memamerkan jangkauan rudal dan kemampuan serangan presisi.

Aksi perang-perangan ini difokuskan pada kekacauan imajiner di Belarus yang didukung oleh tiga sekutu Barat, yakni Veishnoriya, Lubeniya dan Vesbariya. Negara-negara Baltik seperti Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia melihat sekutu fiktif tersebut sebagai referensi bagi negara-negara mereka.
Latihan militer gabungan Rusia dan Belarus ini berlangsung sejak 14 hingga 20 September. Zapad Exercise dikabarkan bertujuan untuk menunjukkan kebangkitan kekuatan Negeri Beruang Merah serta membuat negara-negara tetangga bergidik. Sejauh ini, upaya itu dinilai berhasil.
Lokasi latihan tempur ini berada di Luzhsky Range, Rusia barat, atau lebih dari 100 kilometer di sebelah timur perbatasan Estonia. Dan Putin tiba di sana dengan menggunakan helikopter.

Rusia dan Belarus mengatakan, 5.500 tentara Rusia dan 7.200 tentara Belarusia dilibatkan dalam latihan tempur ini. Namun, NATO memperkirakan jumlah pasukan yang terlibat sebenarnya mendekati 100 ribu orang.
Mengetahui latihan tersebut, NATO tidak tinggal diam. Jet-jet tempur NATO yang berbasis di Lithuania telah berulang kali wara-wiri untuk mengamati aktivitas Rusia.
Sejumlah anggota NATO, termasuk negara-negara Baltik dan Polandia telah mengkritik dugaan kurangnya transparansi tentang simulasi perang ini. Selain itu, mereka juga mempertanyakan niat Moskow.

Hubungan Rusia dan Barat saat ini mencapai titik terendah pasca-Perang Dingin, terutama sejak aneksasi Rusia atas Crimea pada Maret 2014. Muncul kekhawatiran bahwa Moskow secara permanen akan menyebarkan pasukannya ke Belarus dan melakukan serangan tiba-tiba di Baltik.
NATO sendiri dalam posisi siaga. Pakta Pertahanan Atlantik Utara itu telah meningkatkan jumlah pasukan di Baltik dan Polandia serta melakukan latihan rutin di wilayah tersebut.

(Liputan6)

Related

Dunia 6478346223445771221

Post a Comment

emo-but-icon

item