China Masih Jadi Pasar Menjanjikan bagi Produk Alumina RI



Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - China masih menjadi salah satu tujuan ekspor produk alumina asal Indonesia. Alumina merupakan salah satu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi logam aluminium.

Direktur PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR), salah satu produsen alumina terbesar di Indonesia, Stevi Thomas mengatakan, di tengah kelesuan ekonomi global, China memang masih menjadi pangsa pasar yang menjanjikan bagi produk alumina nasional.

Menurut dia, kurun waktu satu tahun terakhir, WHW AR telah melakukan ekspor 1,1 juta ton alumina ke sejumlah negara dan sebagian besar diekspor ke China. Ekspor ini melengkapi target yang ditentukan WHW AR yaitu 1 juta ton per tahun.

"Ekspor alumina milik WHW AR masih ke negara China, dan berharap dapat tersebar hingga ke seluruh dunia," ujar dia di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).

Stevi menyatakan, dalam pengembangan industri alumina, produsen di dalam negeri memang kerap dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya yaitu soal isu lingkungan dan pengolahan limbah dalam proses produksi.

‎Namun, Stevi memastikan, dalam menjalankan produksinya, perusahaan yang memiliki fasilitas produksi di Katapang, Kalimantan Barat ini tetap bertanggung jawab terhadap kegiatan lingkungan yang ada di sekitar pabrik serta di masyarakat. WHW sendiri telah menyediakan gudang TPS Limbah B3 untuk menampung setiap limbah hasil produksi.

"Kami juga melakukan pengukuran kualitas udara, melakukan pemantauan flora dan fauna, serta mengambil sampel air untuk diteliti," kata Stevi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ketapang Sukirno‎ mengungkapkan, ‎bagi sebuah perusahaan, masalah lingkungan hidup menjadi hal utama sebagai syarat untuk mengekspor barang produksinya. Logikanya, jika kegiatan lingkungan hidupnya tidak bermasalah maka perusahaan bisa melakukan ekspor.

‎"Kalau WHW AR bisa melakukan ekspor artinya urusan lingkungannya tidak ada masalah. Karena ada indikatornya yang apabila tidak terpenuhi bisa membuat ekspornya disetop," ungkap dia.

Sukirno juga mengatakan, walau WHW AR sempat mengalami kendala ketika ingin 
mengajukan eksporyaitu pada masalah izin limbah dalam kegiatan produksi. Namun, hal tersebut bisa langsung diselesaikan setelah dinas lingkungan hidup melakukan verifikasi.

Selain itu, lanjut dia, keberadaan WHW AR secara umum memberikan dampak positif bagi masyarakat di Kalimantan Barat. Karena dengan melakukan ekspor, artinya sudah ada output yang diberikan untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. ‎

"Kemarin terkendala satu itu, tapi kita verifikasi, kita cek dan kita berikan, sehingga mereka bisa melakukan ekspor. Hanya satu itu saja kendalanya, tapi sudah kita selesaikan karena masalahnya juga tidak terlalu serius dan sebelumnya juga mereka sudah melakukan ekspor," ujar dia.

(Liputan6)

Related

Berita Ekonomi 8768598881933264592

Post a Comment

emo-but-icon

item