Jokowi Murka Dengan Ulah Donald Trump
http://www.srinadifm.com/2017/12/jokowi-murka-dengan-ulah-donald-trump.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Donald Trump sudah mengakui secara resmi bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel. Trump menjelaskan, pemindahan Kedutaan Besar AS akan segera berproses.
Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam pidato resmi di Gedung Putih, Washington DC, pada Rabu (6/12) siang waktu AS, atau Kamis (7/12) dini hari waktu Indonesia. Dalam pidatonya, Trump juga mengatakan pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem sebagai penerapan Undang-Undang Kedutaan Yerusalem yang disepakati Kongres AS tahun 1995 lalu.
Dia juga menyebut, Presiden AS sebelumnya sudah gagal menerapkan Undang-Undang itu. Pengakuan Yerusalem ini diklaim sebagai pendekatan baru dalam menghadapi konflik Israel-Palestina yang tidak berkesudahan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keras keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jokowi meminta agar Trump mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
"Pengakuan sepihak tersebut telah melanggar berbagai resolusi dewan keamanan dan majelis umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang AS menjadi anggota tetapnya," tegas Jokowi.
Jokowi berpandangan, keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia. Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, pemerintah dan rakyat Indonesia konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
"Saya dan rakyat Indonesia, kita semuanya tetap konsisten untuk terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai dengan amanah UUD 1945," tegasnya.
Jokowi memerintahkan kepada Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi untuk memanggil Duta Besar AS untuk RI, Joseph R Donovan Jr. Menlu harus menyampaikan pernyataan sikap ini kepada pemerintah AS.
"Saya telah memerintahkan Menlu untuk memanggil Dubes AS untuk langsung menyampaikan sikap pemerintah Indonesia," ujarnya.
Dalam beberapa hari terakhir ini, lanjut Jokowi, pemerintah terus berkomunikasi dengan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Pemerintah mendorong negara-negara tersebut untuk segera mengambil sikap atas keputusan Trump.
"Pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan negara-negara OKI agar segera mengadakan sidang khusus tentang masalah pengakuan sepihak ini pada kesempatan pertama. Dan meminta PBB untuk segera bersidang dan menyikapi pengakuan sepihak AS," ucapnya.
Kegeraman Jokowi pun berlanjut sampai hari Jumat. Di acara Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI), Jokowi mengaku masih dongkol akibat kebijakan tersebut.
"Sampai sekarang ini masih dongkol dan jengkel," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengaku heran dengan keputusan yang dikeluarkan Trump di tengah situasi keamanan dunia belum stabil akibat uji coba rudal balistik Korea Utara. Padahal, di sejumlah forum-forum internasional semua kepala negara mencari solusi dari uji coba rudal balistik itu.
"Kita ini kan sedang berbicara dalam forum-forum internasional mengantisipasi sikap Korea Utara. Eh ternyata dikejutkan oleh sikap yang satunya lagi, pemerintah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ini sungguh sangat mengejutkan, menjengkelkan, mendongkolkan," ujarnya.
Saat pertemuan terakhir pada perhelatan APEC di Vietnam November lalu, hubungan Trump dengan kepala negara lainnya sangat hangat. Bahkan, Jokowi mengaku sempat berbincang santai dengan Trump di tengah acara Gala Dinner di Sheraton Resort Da Nang.
"Ya inilah perubahan-perubahan dunia kadang menjengkelkan, menyakitkan, tapi itulah fakta yang kita hadapi," sambung Jokowi.
Sampai detik ini, lanjut dia, Indonesia masih konsisten menolak kebijakan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Jokowi terus menggalang dukungan untuk menolak keputusan Trump.
"Saya dua hari ini bertelepon ke kepala negara, raja, anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Tadi malam terakhir saya telepon Emir Qatar Syekh Tamim. Apakah bisa akhir hadir di sidang majelis OKI di Istanbul, Turki. Alhamdulillah kelihatannya semua bisa hadir. Saya sendiri juga akan hadir untuk menunjukkan semuanya betapa kita dukungan kita, rakyat kita, kepada Palestina tidak berubah," tuturnya.
(Merdeka.com)