Distribusi jadi Faktor Harga Pangan Terkendali

Distribusi jadi Faktor Harga Pangan Terkendali

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali    Arya Bima, Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan berharap harga pangan jelang perayaan Lebaran tetap stabil. Ia menyebut ketersediaan pasokannya harus dijamin dan distribusinya dijaga.

"Yang penting, mendekati titik kritis mendekati Lebaran, jangan terjadi kenaikan harga yang tak terkendali karena faktor distribusi. Karena, faktor pasokan sepertinya tidak masalah," ujarnya di Serang, Banten, Jumat (25/5). 

Menurut dia, jika pasokan melimpah, namun terkendali dengan distribusi, maka bukan tidak mungkin akan mendongkrak kenaikan harga di pasar. 
"Saya berharap stabilitas harga ini, kita jaga dengan ketersediaan stok dan distribusi, terus lakukan koordinasi dan menjaga stabilisasi harga," jelasnya. 

Pasokan pangan yang terjamin, sambung Arya, terlihat dari kecenderungan harga yang mulai turun, seperti daging sapi, ikan, dan ayam. 

Daging ayam sempat menyentuh harga Rp40 ribu per ekor, namun saat ini turun ke Rp36 ribu per ekor. 

"Saya melihat, harga dari dua hari lalu, stabil dan cenderung turun. Di sini, masyarakat juga ada alternatif, daging beku dan segar," kata Sri Agustina, Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan Dalam Negeri.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengeluarkan aturan harga acuan penjualan daging ayam. Lewat aturan baru, ia menakkan harga acuan daging ayam Rp1.000 per kilogram.

Di dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 58 Tahun 2017, harga acuan penjualan daging ayam dipatok Rp32 ribu per kg. Dengan aturan baru, maka nantinya harga acuan penjualan daging ayam naik menjadi Rp33 ribu per kg. 

Aturan ini khusus diberlakukan menjelang idul fitri. Hal ini dilakukan demi menjaga harga lantaran suplai daging ayam dirasa sudah menyusut.





































sumber : CNNIndonesia.com

Related

Berita Ekonomi 694096860787149362

Post a Comment

emo-but-icon

item