Jokowi Minta Industri Berbenah agar Dilirik Generasi milenial

Jokowi Minta Industri Berbenah agar Dilirik Generasi milenial

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali     Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta industri minyak dan gas (migas) di Indonesia berbenah untuk menghadapi tantangan dari sisi budaya dan reputasi. Jika tidak, industri migas di Indonesia akan ditinggalkan oleh generasi milenial yang berbakat.

"Kalau kita tidak berhasil mengubah budaya dan reputasi itu, terutama di sektor migas, (anak muda) yang pintar-pintar, yang cemerlang tidak akan tertarik lagi untuk masuk ke sektor migas," ujar Jokowi saat menghadiri Pembukaan Konvensi dan dan Pameran Indonesian Petroleum Association (IPA) ke-42 Tahun 2018 di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (2/5).
Jokowi mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterimanya, generasi muda saat ini banyak terjun ke bisnis perdagangan elektronik (e-commerce) dan teknologi dan informasi (IT) tidak hanya karena gaji yang ditawarkan tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai nilai.

"Apakah sebuah industri itu menjadi simbol sebagai inovasi? simbol dari kemajuan? simbol dari terobosan-terobosan yang membawa masyarakat ke masa depan yang lebih baik? atau simbol dari pencemaran dan kerakusan," ujar Jokowi.


Jokowi menyadari industri migas merupakan industri besar dengan nilai investasi yang mencapai ratusan triliun. Bahkan, tokoh-tokoh di dalamnya sanggup membuat politisi gemetar.
Dengan masuknya generasi muda yang unggul ke industri, Jokowi yakin industri migas nasional akan semakin maju dan mampu menyalip sektor-sektor lain.

"Kalau anak-anak muda meneruskan usaha di sektor migas, status mereka bisa naik jauh dan dipandang oleh sesama angkatannya dengan baik," ujarnya.

Untuk meningkatkan investasi di sektor migas, pemerintah telah berupaya untuk memperbaiki dari sisi regulasi. Hal itu dilakukan dengan merevisi, menerbitkan aturan baru, bahkan memangkas aturan untuk penyederhanaan regulasi. 
Sejak tahun lalu, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral setidaknya telah memangkas 186 aturan, di mana 14 diantaranya terkait dengan sektor hulu migas.

"Inilah industri dengan nama-nama besar, dengan tokoh-tokohnya yang sering membikin gemetar para politisi. Enggak tahu mengapa mereka gemetar tapi untuk saya ya biasa-biasa saja," candanya.

Secara terpisah, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA) Ronald Gunawan mengungkapkan industri migas terus mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam hal adaptasi dan inovasi teknologi. Untuk itu, peranan generasi muda sangat penting.

"Masalah IT di sektor minyak cukup canggih karena kita (industri) kan memproses data besar-besar," jelasnya.
Karenanya, dalam Konvensi dan Pameran IPA ke-42 Tahun 2018, penyelenggara memperkenalkan sesi baru yang khusus membahas teknologi. 

Beragam topik diskusi yang akan dibahas meliputi 1) Governments on Innovation of New Technology Improvement, 2) Impact of Digital Internet of Things in the Upstream Oil and Gas, 3) New Business Model in Gross Split System, dan 4) Technology for Decommisioning.

Sebagai informasi, Konvensi dan Pameran IPA ke-42 Tahun 2018 digelar pada 2 - 4 Mei 2018 di Jakarta Convention Center (JCC). Gelaran ini diikuti oleh lebih dari 1.500 peserta dari 116 perusahaan di sektor perminyakan dan diperkirakan akan dikunjungi oleh 20 ribu pengunjung. 






















sumber : CNNIndonesia.com

Related

Berita Ekonomi 607485835071418952

Post a Comment

emo-but-icon

item