Konsumsi Premium saat Lebaran Mencapai 41 Ribu Kl per Hari

Konsumsi Premium saat Lebaran Mencapai 41 Ribu Kl per Hari

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali     Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium tertinggi selama periode mudik Lebaran 2018 mencapai 41 ribu kiloliter (kl) per hari atau meningkat 59 persen dibandingkan konsumsi harian normal. Konsumsi tersebut terjadi pada H-1 Lebaran.

"Secara rata-rata, konsumsi Premium RON 88 (selama periode Lebaran) meningkat 23 persen dibanding konsumsi harian normal," tutur Anggota Komite Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas (Migas) Muhammad Ibnu Fajar, Kamis (28/6). 

Peningkatan konsumsi Premium telah diantisipasi pemerintah dan Pertamina. Selama Lebaran 2018, terdapat penambahan penyalur BBM jenis Premium RON 88 di 571 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) pada wilayah Jawa-Madura-Bali (Jamali). Dengan demikian, total penyalur Premium menjadi 2.090 SPBU. 

"Telah dilakukan monitoring sebanyak 448 SPBU, sisanya akan dilakukan monitoring lebih lanjut. Diharapkan, pada akhir bulan ini, akan rampung pengecekannya di lapangan," katanya. 
Total SPBU di Jamali mencapai 3.700 SPBU. BPH Migas menyerahkan Pertamina untuk mengatur pendistribusian Premium dengan menyesuaikan pada kondisi pasar setempat. 

"Saya ke Bogor, Ciawi, Sukabumi, Banten, Pandeglang. Ternyata, penyaluran Premium yang dibuka kembali itu tidak terlalu banyak yang mengambil," imbuh Ibnu. 

Selain Premium, peningkatan konsumsi juga terjadi pada jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin. Rata-rata konsumsi Pertalite meningkat enam persen dibandingkan konsumsi harian normal. Puncak tertinggi konsumsi Pertalite terjadi pada H-1 lebaran dengan jumlah sekitar 63 ribu kl atau meningkat 38 persen dibandingkan konsumsi normal. 

Kemudian, untuk jenis BBM dengan oktan 92, seperti Pertamax/Akra meningkat 13 persen. Konsumsi puncak tertinggi terjadi pada H-3 Lebaran dengan jumlah berkisar 24 ribu kl. 
Sementara, konsumsi BBM jenis Solar menurun delapan persen dari konsumsi harian normal, dimana puncak tertinggi terjadi pada H-8 Lebaran dengan jumlah berkisar 55 ribu kl atau meningkat 41 persen. 

"Ini biasa terjadi di setiap wilayah karena kegiatan produksi dan aktivitas produksi turun," ujarnya. 

Untuk avtur, Posko Nasional ESDM mencatat terjadi peningkatan distribusi avtur sebesar 1,26 persen dari ratarata pendistribusian normal. Puncak realisasi avtur terjadi pada H-7 sebesar 16 ribu kl atau meningkat 7,9 persen. 

"Peningkatan (konsumsi avtur) terjadi di empat bandara utama, yaitu Bandar Udara Soekarno-Hatta di Banten, Ngurai Rai di Bali, Juanda di Surabaya, dan Adi Sutjipto di Yogyakarta," jelasnya. 
Sebelumnya, Tim Posko Sektor ESDM dibentuk untuk mempermudah pengawasan dan pengaduan dari masyarakat pada periode Hari Raya Idul Fitri 2018 di bidang energi. Posko Nasional ESDM telah dilaksanakan sejak H-15 pada 31 Mei 2018 hingga 28 Juni 2018. 

Tim ini melibatkan beberapa unit kerja, antara lain BPH Migas, Badan Geologi Kementerian ESDM, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo Tbk, PT PGN (Persero), PT Pertagas Niaga dan PT PLN (Persero).






























































sumber : CNNIndonesia.com

Related

Berita Ekonomi 382729271071046182

Post a Comment

emo-but-icon

item