5 Langkah Mendeteksi Kebohongan

5 Langkah Mendeteksi Kebohongan

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali   Siapa saja pasti pernah berbohong. Berbagai hal jadi penyebabnya. Hal itu membuat perilaku berbohong dianggap sebagai sesuatu yang lumrah.

Kendati demikian, berbohong tetap saja bisa merugikan. Apalagi jika kebohongan yang diucapkan menyangkut banyak pihak.

Sejumlah peneliti telah mencari berbagai cara mendeteksi kebohongan. Namun, tak semuanya pendeteksi itu berhasil 'menangkap' kebohongan.
Namun, sejumlah ahli psikologi telah merumuskan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendeteksi kebohongan. Hal itu dilakukan dengan cara memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara. Berikut melansir Psychology Today beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk 'menangkap' kebohongan.

1. Mulai dengan pertanyaan mendasar
Dengan mengajukan pertanyaan mendasar pada seseorang, Anda dapat mengamati kebohongan melalui tanggapan lawan bicara. 

Tanyakan kepada lawan bicara tentang cuaca, rencana mereka di akhir pekan, atau apa pun yang menimbulkan respons. 

2. Fokus pada beberapa titik
Anda perlu mengamati perubahan bahasa tubuh, ekspresi wajah, gerakan mata, dan struktur kalimat. 

Setiap orang akan memberikan petunjuk bawah sadar yang berbeda ketika menceritakan sebuah kebohongan. 
3. Perhatikan bahasa tubuh
Seseorang yang tengah berbohong sering membuat perubahan posisi duduk atau berdirinya. Mereka juga kerap menggerakkan tubuh secara tiba-tiba.

Banyak dari mereka yang menggeliat atau terkadang menyembunyikan tangan mereka. Hal itu dilakukan untuk menyembunyikan gerak-gerik jarinya yang gelisah. 

4. Perhatikan ekspresi wajah
Kebohongan juga bisa dilihat dari ekspresi wajah. Namun, terkadang beberapa ekspresi wajah itu tak terlalu nampak dan sulit ditemukan. 

Beberapa orang juga akan mengubah rona wajah mereka saat berbohong, menggigit bibir, sedikit berkeringat, dan berkedip cepat. 
Setiap perubahan dalam ekspresi wajah menandakan peningkatan aktivitas otak seperti berbohong.

5. Perhatikan intonasi dan struktur bahasa
Seseorang yang berbohong sering kali tanpa sadar mengubah nada suaranya saat berbicara. Awalnya mereka bisa saja berbicara dengan cepat atau lambat. Tapi kemudian lambat laun intonasi itu akan berubah, baik menjadi lebih cepat atau lambat.

Selain itu, kalimat-kalimat yang digunakan pun menjadi lebih kompleks karena otak mereka bekerja dengan keras untuk mengikuti narasi yang dibuat.

Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki perilaku berbohong yang saling berbeda satu sama lain. Tak ada satu pun metode pendeteksi kebohongan yang mampu menjamin. 































sumber : CNNIndonesia.com

Related

Gaya Hidup 763915483656054478

Post a Comment

emo-but-icon

item