Bupati Suwirta Kunjungi Bocah Penderita Gizi Buruk di RS Sanglah



Srinadi 99,7 FM | Radio Bali    Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta  mengunjungi Putu Dini Armiawan (14), bocah penderita gangguan pertumbuhan (stunting) dan gizi buruk di Rumah Sakit Sanglah Denpasar jumat (14/12/2018). Putra pertama Wayan Sutama ini merupakan bocah yang sempat viral di media sosial akibat kondisi fisiknnya yang memprihatinkan. Saat ditemui disal Cempaka RS Sanglah oleh Bupati Suwirta yang didampingi Ny. ayu Suwirta , bocah yang dulu hanya terbaring lemah itu kini kini sudah nampak lebih baik serta mampu duduk ditempat tidurnya.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengaku dirinya tidak menyangka kalau orang tua bocah yang viral di dunia maya tersebut adalah teman karibnya dulu ketika masih menjadi pengurus koperasi Srinadi di pasar Galiran. Wayan Sutama orang tua putu dini armiawan berprofesi sebagai pedagang sate di pasar. Kepada Wayan Sutama, Bupati Suwirta pun menyerahkan bantuan sejumlah uang sebagai bekal merawat sang anak serta memberikan dorongan semangat dalam menghadapi cobaan ini. Bupati Suwirta berharap kondisi sang bocah bisa secepatnya membaik sehingga jika memungkinkan supaya dirawat di RS Klungkung yang jaraknya lebih dekat dari tempat tinggal.
Sementara itu Wayan Sutama mengatakan anaknya sudah dirawat di RS sanglah sejak hari jumat (7/12/2018)lalu. Anaknya yang sejak kecil menderita keterbelakangan mental dan stunting, diperparah lagi dengan menderita gizi buruk. Sutama mengaku sempat berobat di RSUD Klungkung namun karena keterbatasan alat medis akhirnya dirujuk ke RS sanglah. Meskipun berteman baik dengan Bupati Suwirta, dirinya mengaku enggan dan malu untuk meminta bantuan kepada orang nomor satu di klungkung tersebut. 
dr. Anik cindy yuliasih yang merupakan dokter jaga di sal Cempaka mengatakan bocah 14 tahun ini mengalami Gizi buruk tipe campuran, tipe yang kondisinya lebih buruk. Pada tipe ini perut penderita mengalami bengkak. dr. Anik cindy yuliasih mengatakan saat ini sedang dilakukan pengobatan menghilangkan bengkak pada perut yang kemudian dilanjutkan dengan fase stabilitasi dan peningkatan berat badan. "Saat awal kedatangannya ke RS sanglah, pasien mengalami bengkang pada perut dengan berat badan 17 KG, namun kini bengkaknya sudah berkurang sehingga berat tubuh pasien pun turun menjadi 14KG, selanjutnya akan dilakukan fase stabilitas dan peningkatan berat badan pasien, "ujar dr. Anik Cindy Yuliasih.




















sumber : humasklungkung 

Related

Warta Semarapura 1594453441900629350

Post a Comment

emo-but-icon

item