Ketentuan Berpuasa bagi Orang dengan Penyakit Jantung

Ketentuan Berpuasa bagi Orang dengan Penyakit Jantung

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali   Orang dengan penyakit jantung mesti mempersiapkan diri lebih ekstra untuk berpuasa saat bulan Ramadan. Kebanyakan orang dengan penyakit kardiovaskular dapat mengonsumsi obat hingga tiga kali sehari.

Saat bulan puasa, pola konsumsi obat akan berubah. Bagi pasien dengan penyakit jantung, obat penting untuk melindungi dan mengatur irama jantung.

Ahli penyakit jantung, dr Ario Soeryo Kuncoro mengatakan, pasien dengan penyakit jantung berat tidak dianjurkan untuk berpuasa karena dapat memperburuk keadaan. Orang yang sakit berat diperbolehkan untuk tidak berpuasa dengan menggantinya di hari lain atau membayar fidiah.
"Memang kami tidak menyarankan sebagian besar pasien dengan penyakit jantung berpuasa karena harus mengonsumsi obat, terutama pasien setelah operasi atau tindakan nonbedah," kata Ario di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Berpuasa dapat dilakukan bagi orang dengan penyakit jantung ringan dan mengonsumsi obat tidak lebih dari tiga kali sehari. Ario menyebut, orang dengan kondisi tersebut dapat mengatur waktu meminum obat pada saat sahur, lalu ketika berbuka puasa, dan di malam hari sebelum tidur. "Ini salah satu tips dan trik untuk tetap mengonsumsi obat jantung pada bulan puasa," kata dia.

Ario juga menyatakan, bulan puasa tidak dapat dijadikan alasan untuk mengurangi atau menyetop konsumsi obat jantung. Dia menganjurkan, setiap pasien penyakit jantung untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum berpuasa.
"Karena berkaitan dengan kondisi pasien, sebaiknya tidak mengambil keputusan sendiri untuk mengatur minum obat," kata Ario.

Jantung menjadi salah satu penyakit mematikan yang banyak menyerang. Riskesdas 2018 mencatat, prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua kelompok umur mencapai 1,5 persen.


























sumber : CNNIndonesia.com

Related

Gaya Hidup 6567836173765502768

Post a Comment

emo-but-icon

item