Program Kris dari Klungkung Tembus 'Top 99'

www.nusabali.com-program-kris-dari-klungkung-tembus-top-99

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali  Setelah program TOSS dan Bima Juara di tahun 2018, kini kembali program Kring Sehat (Kris) 118 dari Pemkab Klungkung yang lolos ‘99 Top Inovasi Pelayanan Publik’ tahun 2019. Program Kris berhasil lolos ‘99 Top Inovasi Pelayanan Publik’ tahun 2019, setelah bersaing dengan ribuan program inovatif lainnya dari seluruh Indonesia. Program Kris, yang merupakan program pelayanan kesehatan darurat, dipresentasikan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam pertemuan di Ruang Rapat Sriwijaya I Kementrian PAN-RB, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta, Selasa (16/7). 

Saat mempresentasikan program Kris yang telah dijalankan Pemkab Klungkung sejak 5 April 2016 tersebut, Bupati Suwirta didampingi Kadis Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni dan Kabid Pelayanan Kesehatan, dr I Komang Gede Sentanu Wibawa. Dalam pemaparan yang berlangsung selama 10 menit itu, Bupati Suwirta memaparkan mulai dari latar belakang dicetuskannya program Kris hingga pengembang-annya ke depan dengan pengadaan ‘ambulans laut’, yang segera segera akan direalisasikan.
Menurut Bupati Suwirta, program Kris telah melayani seluruh 4 kecamatan di Klungkung (Kecamatan Banjarangkan, Kecamatan Klungkung, Kecamatan Nusa Penida, Kecamatan Dawan), melalui Puskesmas dengan metode call center (118/0366 118). 

Bupati Suwirta menyebutkan, Kris merupakan program pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Klungkung, sebagai bagian dari aksi Gema Santi Pemkab Klungkung. “Dengan proram Kris ini, pemberian pertolongan dalam keadaan darurat bisa lebih cepat dilakukan,” ujar Suwirta.

Program Kris yang dipresentasikan Bupati Suwirta ini diuji di hadapan 8 panelis untuk bisa lolos 45 besar. Para panelis berasal dari kalangan akademisi, profesional, dan praktisi. Mereka masing-maisng Siti Zuhro (Peneliti LIPI), JB Kristiadi (Ketua Tim Reformasi Birokrasi Nasional), Tulus Abadi (Ketua Pengurus Harian YLKI), Dadan Suparjo Suharmawija (Komisioner Ombudsman RI), Nurjaman Mochtar (jurnalis), Suryo Pratomo (jurnalis), Wawan Sobari (Dosen Fisip Unibraw Malang), dan Imam Prasodjo (dosen Fisip UI).
Saat sesi tanya jawab yang berlangsung selama 20 menit, salah seorang panelis, Suryo Pratomo, sempat mempertanyakan kecepatan kedatangan tim medis jika terjadi keadaan darurat. Menanggapi pertanyaan tersebut, Bupati Suwirta meyakinkan bahwa dengan call center 118, layanan kesehatan darurat akan cepat sampai. Pasalnya, layanan ini sudah mencakup diseluruh kecamatan dengan memanfaatkan Puskesmas terdekat dari lokasi kejadian. 

Sedangkan panelis lainnya, JB Kristiadi, memberi masukan supaya pemanggilan layanan darurat dalam program Kris versi Pemkab Kloungkung ini bisa dilakukan melalui aplikasi smartphone. Caranya, dengan mengintegrasikan seluruh aplikasi yang dimiliki Pemkab Klungkung menjadi satu dan menambahkan sebuah tombol darurat/panic button di dalamnya.
Dengan panic button tersebut, kata JB Kristiadi, otomatis memberikan layanan darurat seperti kepolisian, ambulans, pemadam kebakaran, dan layanan darurat lainnya. Menanggapi saran tersebut, Bupati Suwirta mengaku akan terus mengem-bangkan program Kris sehingga bisa benar-benar memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan darurat. 

Sementara itu, setelah pemaparan dan pengujian program oleh panelis, Bupati Suwirta selajutnya melakukan penandatangan sebuah spanduk yang berisi 99 program inovatif yang telah lolos ‘Top 99’. Program Kris sendiri berhasil lolos ‘99 Top Ino-vasi Pelayanan Publik’ tahun 2019, setelah bersaing dengan ribuan program inovatif lainnya dari seluruh Indonesia.

Sebelum program Kris tembus ‘99 Top Inovasi Pelayanan Publik’ tahun 2019, ada dua program inovatif milik Pemkab Klungkung yang sudah lebih dulu meraih predikat serupa tahun 2018 lalu, yakni Bima Juara (Beli Mahal Jual murah) dan TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat). 

Bima Juara merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan petani di Klungkung. Caranya, KUD diwajibkan membeli gabah petani dengan harga lebih mahal untuk me-nekan dan menstabilkan harga beras. Selanjutnya, KUD mengolah gabah menjadi berat. Nah, KUD diwajibkan menjual beras kepada BUMDes, PNS, Koperasi, dan toko modern de-ngan harga lebih murah dari pasaran. 

Dengan program Bima Juara, harga beras di Nusa Penida bisa disetarakan dengan di Klungkung Daratan. Konsep Bima Juara ini sudah dipakai sejak lama ketika Bupati Suwirta masih men-jadi Manajer Koperasi Pasar Srinadi Klungkung.

Sedangkan dalam program TOSS, memanfaatkan sampah organik dan non organik menjadi energi terbarukan berupa pe-let, yang dijadikan sebagai bahan bakar listrik. Lewat program TOSS yang dilaunching Pemkab Klungkung pada Desember 2017, sampah-sampah baik di kota maupuan pedesaan bisa dimanfaatkan menjadi energi terbarukan. 

Dalam hal ini, sampah diolah melalui proses peyeumisasi selama seminggu, selanjutnya dicacah dan diolah jadi pelet yang nantinya bisa digunakan sebagai bahan bakar kompor memasak manual. Selain itu, juga bisa digunakan sebagai pembangkit listrik dengan gasifire, di mana gasnya bisa digunakan langsung untuk kompor. Respons positif atas program TOSS ini telah mengalir dari sejumlah pihak, termasuk anggota Dewan Pertimbangan Presiden maupun Kementerian PUPR dan sejumlah kepala daerah di luar Bali.

Program Bima Juara dan TOSS bahkan sudah memperoleh penghargaan tingkat nasional, setelah berhasil tembus 40 Top Inovasi Pelayanan Publik (IPP) Tahun 2018. Penghargaan tersebut diterima Bupati Suwirta dalam acara pembukaan ‘The International Public Service Forum 2018’ di Assemblly Hall 3, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, 7 November 2018 lalu.































sumber : nusabali.com

Related

Warta Semarapura 1283805004904217765

Post a Comment

emo-but-icon

item