Ketidakseimbangan Hormon Akibat Kurang Tidur
http://www.srinadifm.com/2019/01/ketidakseimbangan-hormon-akibat-kurang.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Pentingnya bukan rahasia lagi. Sejumlah ahli kesehatan sudah berkoar-koar tentang pentingnya sejak lama. Seseorang disarankan untuk tidur cukup selama 6-7 jam dalam sehari.
Kurang tidur menyebabkan rasa lelah dan tidak bergairah dalam beraktivitas. Tak hanya itu, kurang tidur pun bisa berujung pada ketidakseimbangan
"Kurang tidur menyebabkan ketidakseimbangan banyak hormon. Dan akibatnya, ketidakseimbangan hormon-hormon ini menyebabkan kurang tidur yang lebih parah," jelas ahli kesehatan Veronica Anderson, mengutip Bustle.
Sejumlah dampak akan menyerang hormon tubuh saat Anda kekurangan waktu tidur. Berikut beberapa dampaknya.
Kurang tidur meningkatkan stres dan resistensi terhadap insulin. Studi menunjukkan, mereka yang kurang tidur menunjukkan kelainan pada insulin. Akibatnya, pemrosesan glukosa menjadi tidak normal.
"Proses ini, ketika berkelanjutan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2," ujar Anderson.
Tidur juga diketahui memengaruhi kinerja hormon tiroid. Menurut Anderson, kurang tidur akut bisa meningkatkan TSH atau thyroid stimulating hormone alias pemicu produksi hormon tiroid.
"Tingginya kadar TSH diterjemahkan sebagai metabolisme tubuh yang lebih lambat dan tiroid yang kurang aktif," imbuhnya.
Gejala dari derasnya TSH ialah rasa lemas, demam, dan rambut rontok.
3. Muncul rasa lapar akibat rendahnya leptin
Leptin merupakan hormon yang sangat berperan dalam regulasi berat tubuh, fungsi metabolisme dan reproduksi.
"Peran dari leptin adalah menekan napsu makan dan memberikan sinyal ke tubuh kapan waktunya berhenti makan," kata Anderson.
Tak hanya leptin, ghrelin pun turut terpengaruh. Hormon ini bekerja berlawanan dengan leptin. Ia menstimulasi nafsu makan dan memberikan isyarat buat tubuh jika tiba saatnya makan.
Rendahnya leptin dan tingginya ghrelin hanya akan membuat tubuh merasa lebih lapar dari biasanya.
Kurang tidur bakal menaikkan kadar hormon kortisol, si hormon stres. Untuk memperoleh tidur yang cukup, hormon satu ini harus sinkron dengan hormon melatonin alias hormon tidur.
Hormon kortisol yang meningkat dan tak kunjung turun adalah permulaan 'lingkaran setan'. Artinya, seseorang yang merasa sulit tertidur akan melek semalam suntuk dan membuat ia sangat kekurangan waktu tidur. Hal itu akan terus berulang.
Kurang tidur juga berpengaruh terhadap hormon seks. Kortisol yang meningkat membuat hormon seks seperti testosteron, estrogen dan progresteron menurun.
Ahli hormon Don Colbert mengatakan, kurang tidur menurunkan kadar testosteron sekaligus berhubungan dengan rendahnya libido, energi rendah dan kurang konsentrasi.
sumber : CNNIndonesia.com