Krama Muntigunung Beli Air Rp 400 Ribu

www.nusabali.com-krama-muntigunung-beli-air-rp-400-ribu

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali   Krama Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem sejak bulan Agustus 2019 terpaksa beli air untuk kebutuhan sehari-hari. Krama keluhkan harga air yang tinggi, Rp 400.000 untuk 5.000 liter. Mahalnya harga air dipengaruhi lokasi dan jalan rusak. Upah kerja yang dikumpulkan oleh krama habis untuk pemenuhan air bersih. 

Perbekel Desa Tianyar Baratm, I Gede Agung Pasrisak Juliawan mengakui warga yang tinggal di bagian atas membeli air hingga Rp 400.000 per mobil tangki. “Saya sendiri membeli air Rp 350.000 per mobil tangki karena jauh. Ongkos angkutnya mahal, jalannya tanjakan, rusak, dan berliku,” ungkap Agung Pasrisak Juliawan, Rabu (9/10). Dikatakan, harga per mobil tangki Rp 400.000 terjadi di Banjar Muntigunung Kangin. Bahkan jarang ada yang bersedia melayani karena berisiko. Sebab untuk menuangkan air ke cubang warga mesti membentangkan selang cukup panjang. Sehingga tambah biaya lagi.


Ditambahkan, rata-rata warga di Desa Tianyar Barat kesulitan air sejak Agustus 2019. Cubang milik warga telah kering. Hanya mengandalkan bantuan pemerintah dan relawan atau membeli sendiri. Desa Tianyar Barat dengan penduduk 17.529 jiwa mewilayahi 14 banjar yakni Banjar Batu Miyeh, Banjar Bengklok, Banjar Buana Pule, Banjar Kerta Buana, Banjar Labuhan Sari, Banjar Muntigunung, Banjar Muntigunung Kangin, Banjar Muntigunung Kauh, Banjar Muntigunung Tengah, Banjar Pekurenan, Banjar Samuh, Banjar Taman Sari, Banjar Tegal Sari, dan Banjar Tirta Sari.

Agung Pasrisak menambahkan, walau ada mata air lokasinya jauh di bawah mesti jalan kaki sejauh 500 meter. Salah seorang krama Banjar Muntigunung Kauh, Jro Mangku Liang mengaku tinggal serumah dengan enam anggota keluarga serta memelihara dua ekor sapi. Membeli air Rp 350.000 per mobil tangki hanya digunakan sekitar 12 hari. “Benar-benar terasa berat tinggal di daerah atas, di saat musim panas begini, kesulitan air bersih, mata air tidak ada,” kata Jro Mangku Liang. Selain harga air mahal, juga jarang ada yang bersedia melayani hingga ke daerah atas. Sebab kesulitan menyuplai air akibat jalan tanjakan dan rusak sehingga berisiko membawa air.


Berbeda dengan krama di dataran rendah gampang dijangkau mobil tangki, terutama di Banjar Muntigunung induk, membeli air per mobil tangki kisaran Rp 150.000. “Saya tinggal di Banjar Muntigunung hanya membeli air Rp 150.000 per mobil tangki,” jelas I Made Regeg. Hal senada dipaparkan mantan Bendesa Adat Muntigunung I Gede Putu Dana. Petugas BPBD kemarin menyuplai air ke Banjar Penginyahan  Desa Tianyar Tengah, Kecamatan Kubu sebanyak 10.000 liter untuk kepentingan 20 KK.



















sumber : nusabali.com

Related

Seputar Bali 7990580264551081773

Post a Comment

emo-but-icon

item