AS Tolak Draf Resolusi DK PBB Soal Wabah Corona, Cina Kaget

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.[REUTERS]
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Amerika Serikat menolak menyetujui draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata untuk berbagai konflik sehingga dunia dapat fokus untuk menangani wabah corona.
Menurut Reuters, 10 Mei 2020, 15 anggota DK PBB selama lebih dari 6 pekan berusaha menyepakati teks resolusi untuk mendukung seruan Sekjen PBB Antonio Guterres pada 23 Maret lalu. Guterres menyerukan gencatan senjaa untuk konflik global sehingga dunia dapat fokus pada wabah virus corona.
Namun pembahasan draf resolusi ini telah dihadang oleh perseteruan antara Cina dan Amerika Serikat mengenai pencantuman nama Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
AS menolak nama WHO dicantumkan dalam draf resolusi. Sebaliknya Cina bersikeras memasukkan nama organ PBB itu.
Sejumlah anggota DK PBB memandang dicantumkan atau tidak nama WHO sebagai isu tidak penting.
Diplomat Cina yang tidak menyebut identitasnya mengatakan, kaget sekaligus menyesalkan perubahan mendadak yang dilakukan AS.
Sebab menurutnya, AS dan Cina mendukung draf resolusi DK PBB pada hari Kamis lalu, namun Washington berubah pikiran keesokan harinya.
Namun seorang diplomat AS membantah pernyataan diplomat Cina itu dengan mengatakan tidak ada persetujuan AS di teks itu. Menurutnya justru Cina yang menghadang kompromi itu selama negosiasi.
Sebenarnya DK PBB telah mencapai kompromi pada Kamis dini hari, ujar diplomat lainnya. Mereka merujuk pada draf terbaru yang disusun Prancis dan Tunisia.
Sebagai pengganti WHO, draf menyebut "badan kesehatan khusus." Namun AS menolak kalimat itu keesokan harinya. AS beralasan, kalimat itu jelas merujuk pada WHO yang bermarkas di Jenewa.
"AS telah sepakat untuk teks kompromi itu dan mengejutkan dan menyesalkan AS mengubah posisinya," kata diplomat Cina itu pada hari Sabtu, 9 Mei.
Duta besar Prancis untuk PBB, Nicolas de Riviera mengatakan DK PBB masih berupaya meraih hasil yang positif dan berupaya untuk mencermati apakah ada kemungkinan kompromi dalam draf resolusi DK PBB itu.
Sebelumnya AS telah menghentikan sementara donasinya ke WHO. Presiden AS Donald Trump menuding WHO telah menjadi China-sentris dan menyuarakan disinformasi yang diberikan Cina mengenai wabah corona. WHO menolak tudingan Presiden Trump.

dikutip dari Tempo.co

Related

Dunia 1777581247239326051

Post a Comment

emo-but-icon

item