Tidak Ada Korban WNI dalam Penembakan Massal di Thailand

Kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jln. Pejambon, Jakarta. Sumber: Suci Sekar/Tempo


Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Kementerian Luar Negeri RI mengkonfirmasi tidak ada WNI yang menjadi korban dalam penembakan massal di Thailand. Kabar ini dipastikan setelah KBRI Bangkok berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Thailand dan simpul - simpul WNI di Negeri Gajah Putih tersebut.

"Hingga saat ini tidak terdapat informasi WNI yang menjadi korban peristiwa penembakan di Distrik Nong Bua, Provinsi Lamphu Thailand," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, Kamis, 8 Oktober 2022.

Al Jazeera, mengutip keterangan polisi pada Kamis, 6 Oktober 2022, korban tewas termasuk anak-anak dan orang dewasa. Pelaku adalah laki-laki bersenjata, mantan anggota polisi.

Sampai berita ini diturunkan, masih simpang-siur apakah pelaku penembakan masih dalam perburuan atau tewas bunuh diri usai melakukan aksinya.

Chakkraphat Wichitvaidya, inspektur kantor polisi Na Klang,  menegaskan kepada Thai Rath TV bahwa pelaku penembakan telah dipecat dari kepolisian tahun lalu.  

Sky News mengutip media lokal menyebut pelaku membawa senjata dan pisau. Dia masuk ke pusat penitipan anak, yang menjadi sasaran serangan, dengan cara memaksa masuk kemudian melepaskan tembakan.

Mayor Jenderal Polisi Achayon Kraithong mengatakan pelaku itu melepaskan tembakan pada Kamis sore, 6 Oktober 2022, di pusat kota Nong Bua Lamphu. Dia mengatakan 30 orang tewas tetapi tidak memberikan keterangan lebih lanjut.

Seorang juru bicara kantor urusan publik regional mengatakan sejauh ini 26 kematian telah dikonfirmasi. Di antaranya 23 anak-anak, dua guru dan satu petugas polisi termasuk di antara yang tewas.

 Al Jazeera menuliskan layanan darurat disiagakan sekitar pukul 12:30 waktu setempat dengan laporan gangguan di pusat penitipan anak di timur laut negara itu.

Penembakan massal di Thailand jarang terjadi. Penembakan terakhir terjadi pada 2020, saat seorang tentara yang marah atas kesepakatan properti menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 57 orang di empat titik lokasi penembakan.  

Sumber : Tempo

Artikel Asli

Related

Dunia 4393796843574177189

Post a Comment

emo-but-icon

item