Gempa Turki, Bayi Baru Lahir Ditemukan Selamat

Sevgi Demirkan diselamatkan dari puing-puing rumah sakit yang runtuh, menyusul gempa bumi di Iskenderun, Turki, 6 Februari 2023. REUTERS/Umit Bektas

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Tim penyelamat di Turki dan Suriah berjuang melawan hawa dingin pada Selasa berpacu dengan waktu untuk menemukan korban selamat di bawah reruntuhan bangunan akibat gempa Turki-Suriah yang menewaskan lebih dari 7.800 orang.

Korban terbaru menunjukkan 5.894 orang tewas di Turki dan setidaknya 1.932 di Suriah, dengan total gabungan 7.826 kematian.

Guncangan gempa yang menimbulkan lebih banyak penderitaan di daerah perbatasan kedua negara yang sudah dilanda konflik, membuat orang-orang di jalanan membakar puing-puing untuk mencoba tetap hangat saat bantuan internasional mulai berdatangan.

Namun, beberapa kisah bertahan hidup yang luar biasa telah muncul, termasuk bayi yang baru lahir yang ditarik hidup-hidup dari puing-puing di Suriah, masih terikat tali pusar ke ibunya yang meninggal dalam gempa Senin.

"Kami mendengar suara saat sedang menggali," kata Khalil al-Suwadi, seorang kerabat. "Kami membersihkan debu dan menemukan bayi dengan tali pusar (utuh) jadi kami memotongnya dan sepupu saya membawanya ke rumah sakit."

Bayi itu adalah satu-satunya yang selamat dari keluarga terdekatnya, sisanya tewas di Kota Jindayris yang dikuasai pemberontak.

Gempa berkekuatan 7,8 M melanda pada Senin dini hari ketika orang-orang tidur, meratakan ribuan bangunan, menjebak sejumlah orang dan berpotensi berdampak pada jutaan orang.

Seluruh barisan bangunan runtuh, meninggalkan beberapa kerusakan terparah di dekat pusat gempa antara kota Gaziantep dan Kahramanmaras di Turki. Kehancuran tersebut menyebabkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan di 10 provinsi tenggara.


Sumber : Tempo.co

Artikel asli

Related

Dunia 5197742555424242178

Post a Comment

emo-but-icon

item