WHO: Tingkat Kematian Akibat Tenggelam Mengkhawatirkan

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali -  Badan Kesehatan Sedunia (WHO) melaporkan kematian karena tenggelam termasuk 10 penyebab utama kematian anak-anak dan orang muda, dan bahwa masyarakat dan negara bisa mencegah sebagian besar kematian karena tenggelam.
WHO melaporkan setiap tahun 372.000 orang mati karena tenggelam dan 90 persen dari kematian ini terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah. Tingkat kematian tertinggi terdapat di wilayah Afrika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat.
Data menunjukkan lebih dari setengah jumlah orang yang tewas berusia 25 tahun ke bawah, dan paling banyak anak berusia di bawah lima tahun. Data menunjukkan laki-laki dua kali lebih banyak dibandingkan perempuan.
Etienne Krug -- Direktur WHO untuk Departemen Manajemen Penyakit Tidak Menular, Difabel dan Kekerasan serta Pencegahan Cedera -- mengatakan mengatakan setiap jam lebih dari 40 orang mati tenggelam baik karena sebab umum maupun karena bencana besar.
"Seringkali terjadi pada anak-anak di bak mandi, kolam atau sungai, nelayan yang melakukan pekerjaan sehari-hari di laut, imigran yang mencari kehidupan lebih baik namun gagal karena melintasi perairan yang berbahaya, peristiwa terbaliknya kapal feri, yang juga mengakibatkan tewasnya banyak orang sekaligus," ujar Krug.
Ilmuwan WHO dan penulis utama laporan, David Meddings, mengatakan orang di negara-negara miskin sering menghadapi masalah yang menyangkut air.
"Dalam masyarakat berpendapatan tinggi, jika kita berbicara mengenai air, hampir selalu berkaitan rekreasi. Kita berenang di danau. Kita melompat ke kolam renang untuk menyejukkan badan dari terik sinar matahari. Tapi bagi banyak orang terutama di pinggiran kota negara-negara perpendapatan rendah hingga menengah, hal yang terkait air, sangat, sangat berbeda," ujarnya.
"Mereka memerlukan air untuk kebutuhan rumah tangga, masak, mencuci, dan mandi. Mereka seringkali memerlukan air untuk pekerjaan mereka seperti budidaya ikan berskala kecil dan lain-lainnya."
WHO mendorong masyarakat dan pemerintah untuk membuat sejumlah perangkat khusus yang berbiaya rendah yang menurut WHO, bisa menyelamatkan banyak nyawa dari bahaya kematian karena tenggelam.
Pencegahan termasuk pemasangan pagar untuk mengamankan kolam atau sungai, penyediaan tempat-tempat yang aman seperti jasa penitipan anak, mengajari anak-anak keterampilan dasar berenang dan melatih orang mengenai ketrampilan penyelamatan dan pertolongan pertama.

Source : voaindonesia.com

Related

Luar Negeri 4620026864053476536

Post a Comment

emo-but-icon

item