Warga Rohingya terancam mati kelaparan di pengungsian



Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Lembaga bantuan kemanusiaan Save The Children memperingatkan, ribuan warga Rohingya yang mengungsi ke Bangladesh terancam mati kelaparan karena masih sangat kurangnya bantuan kemanusiaan.

"Mereka kelaparan, kehausan, tanpa makanan dan minuman," kata Mark Pierce, direktur Save The Children, seperti dilansir laman the Independent, Minggu (17/9).

Hampir 410 ribu muslim Rohingya meninggalkan Negara Bagian Rakhine, Myanmar sejak akhir Agustus lalu akibat kekerasan militer. Mereka kini sangat kekurangan makanan, air, dan tenda di pengungsian.

"Saya sangat khawatir kebutuhan makanan, tenda penampungan, air, dan kebutuhan dasar lainnya tidak mencukupi karena jumlah yang membutuhkan sangat banyak. Jika keluarga mereka tidak mendapat bantuan makan kondisinya akan makin parah dan mereka bisa meninggal."

Selama puluhan tahun Bangladesh menampung gelombang pengungsi Rohingya dari Myanmar, kelompok yang disebut PBB sebagai minoritas paling ditindas di muka bumi.

Bangladesh sebelumnya sudah menampung 400 ribu warga Rohingya sebelum meletusnya kekerasan akhir Agustus lalu.

Pemerintah setempat menyatakan akan membangun ribuan tenda pengungsi bagi warga Rohingya.

Pierce menuturkan bantuan kemanusiaan perlu segera ditingkatkan lagi.

"Hal itu hanya bisa dilakukan jika komunitas internasional menambah dana bantuan," kata dia.

Save The children mengatakan lebih dari sejuta warga Rohingya bisa tiba di Bangladesh hingga akhir tahun. Angka itu bisa termasuk sekitar 600 ribu anak yang terancam risiko jadi korban eksploitasi dan perdagangan manusia. Sebagian dari mereka juga menyaksikan orangtua mereka dibunuh dan itu bisa menyebabkan trauma mendalam.

(Medeka.com)

Related

Dunia 5426315234175271150

Post a Comment

emo-but-icon

item