Lukisan Kulit Telur: Diminati Wisdom, Disukai Wisman
http://www.srinadifm.com/2017/11/lukisan-kulit-telur-diminati-wisdom.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Salah satu sentra kerajinan lukisan kulit telur adalah di Desa Batuan, Sukawati, Gianyar. Hal itu ditunjukkan dengan keberadaan art shop-art shop yang salah satu pajangannya kulit telur lukis. Mulai dari telur burung onta, burung kaswari, angsa dan bebek. “Baik wisatawan lokal maupun wisman banyak yang suka,” ujar I Wayan Sadra, seorang pelukis kulit telur, Kamis (9/11).
Menurut Sadra, kerajinan lukis telur inilah menjadi salah satu sumber penghasilan rumah tangga dari warga yang menekuninya. “Walau tidak seramai waktu-waktu lalu, namun permintaan selalu ada,” ujar Sadra, pelukis telur asal Banjar Gerih Desa Batuan Sukawati Gianyar.
Bentuk dan keunikan lukisan pada media yang ‘berbeda’ itulah diyakini menjadi daya tarik lukisan kulit telur.Inilah alasannya mengapa lukisan telor tembus pasar ekspor. Di antaranya AS, Jerman, Prancis, Australia dan Selandia Baru. “Karena beda dengan lukisan media konvensional seperti kanvas,” kata Sadia.
Pesanan lukisan kulit telur akan lebih ramai jelang hari Natal dan Paskah. Hal itu berkaitan dengan perayaan kedua hari raya umat Kristiani, terutama pada hari Paskah yang menggunakan ‘telur paskah’.
Harga lukisan telur tergantung pada ukuran telur, bahan dan detail lukisannya. Untuk telur burung onta yang besar harganya bisa sampai Rp 1,5 juta per biji. Untuk burung kaswari harga lebih kecil, karena ukuran telornya lebih kecil. Kisaran harga sekitar Rp 1 juta. Demikian juga lukisan telur angsa dan telur itik, lebih kecil lagi harganya.
Lukisan telur angsa antara Rp 150 ribu sampai Rp 250.000. Dan telur bebek/itik antara Rp 100 ribu sampai Rp 150.000. “Karena telur kian langka, khususnya telur besar (burung onta dan kaswari), kami juga buat lukisan berbahan kayu,” ungkap Sadra. Tentu saja harganya lebih murah dibanding lukisan telur yang asli.
(NusaBali)