Klungkung Rancang Angkutan Gratis Siswa TK
http://www.srinadifm.com/2018/02/klungkung-rancang-angkutan-gratis-siswa.html
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali Salah satu pertimbangannya, selama ini masyarakat menilai pendidikan TK itu mahal, sehingga banyak orangtua yang langsung menyekolahkan anaknya ke jenjang SD. Bupati Nyoman Suwirta memaparkan, berdasarkan data yang ada, hanya 61 persen anak di Klungkung masuk TK. Sedangkan 39 persen lainnya langsung masuk SD tanpa melalui jenjang TK. “Dari data saya dapatkan, alasannya beragam. Namun, intinya dua masalah: jarak ke sekolah TK jauh dan biaya pendidikan TK mahal,” jelas Bupati Suwirta seusai memimpin Rapat Staf Lengkap di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya di Semarapura, Kamis (8/2).
Menurut Suwirta, angka 39 persen itu tidak bisa selesai hanya dengan program ‘Satu Desa, Satu TK Negeri’. Sebab, ada beberapa dusun atau pelosok, termasuk di Nusa Penida, anak-anak tidak sekolah TK, melainkan langsung ke SD. Nah, saat sekolah SD, kualitas mereka tidak maksimal, apalagi bersaing dengan teman-temannya sudah sempat masuk TK bahkan PAUD.
“Tindak lanjut daripada program ‘Satu Desa, Satu TK Negeri’ ini, kita akan siapkan mobil shuttle untuk masing-masing TK Negeri yang mempunyai wilayah berjauhan. Nantinya, anak-anak kita ini diantar jemput oleh mobil shuttle,” papar Bupati asal kawasan seberang Banjar Ceningan, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida ini.
Angkutan gratis bagi anak TK ini diharapkan bisa terwujud tahun 2019 mendatang. Setelah ada mobil angkutan gratis, siswa TK tidak harus sekolah pukul 07.30 Wita lagi, mungkin bisa pukul 09.00 Wita atau pukul 10.00 Wita. Suwirta berharap, dengan program angkutan gratis bagi siswa TK ini, ke depannya angka anak-anak langsung ke SD bisa turun menjadi 10 persen dari semula 39 persen. Yang paling penting lagi, program ini untuk meringankan beban orangtua mengantar anaknya ke sekolah, selain juga menambah semangat siswa TK dan menjaga keselamatan mereka.
Suwirta menambahkan, masing-masing TK yang sudah diresmikan menjadi TK Negeri ke depannya diharapkan bisa bersama-sama menjaga semua fasilitas. Kepada guru-guru pengajar di masing-masing sekolah, juga diharapkan selalu menanamkan sejak dini pendidikan karakter di sekolah. “Mari bersama-sama jaga semua fasilitas yang ada di masing-masing TK dan selalu ajarkan murid soal pentingnya pendidikan karakter,” harapnya.
Adapaun 12 TK Swasta di Klungkung yang dinegerikan, 2 Februari 2018 lalu, bgerada di empat kecamatan. Untuk Kecamatan Klungkung, PAD Candra Kumara menjadi TK Negeri Kelurahan Semarapura Tengah, TK Dharma Wanita menjadi TK Negeri Gema Santi, TK Satu Atap Selat menjadi TK Negeri Desa Selat. Untuk Kecamatan Dawan, TK Widya Kumara menjadi TK Negeri Desa Dawan Kelod, TK Taman Indra menjadi TK Negeri Desa Pesinggahan, TK Lila Kumara menjadi TK Negeri Desa Besan.
Untuk Kecamatan Banjarangkan, TK-SD Satu Atap Negari menjadi TK Negeri Desa Negari, TK Dharma Surya Budhita menjadi TK Negeri Desa Tusan, dan TK-SD Satu Atap menjadi TK Negeri Desa Getakan. Untuk Kecamatan Nusa Penida, TK Widya Yogi Kumara menjadi TK Negeri Desa Klumpu, TK Paud Sila Jaya Kumara menjadi TK Negeri Desa Batununggul, dan PAUD Tunas Mekar Jaya Pejukutan menjadi TK Negeri Desa Pejukutan.
Program ini merupakan inovasi Pemkab Klungkung guna meningkatkan kualitas pendidikan karakter generasi muda, agar ke depannya bisa semakin cerdas. Menurut Bupati Suwirta, lahirnya program tersebut berawal dari inovasinya setelah mengikuti rapat panitia kerja (Panja) evaluasi pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) Komisi X DPR RI di Ruang Rapat Komisi X Gedung Nusantara I, DPR Senayan, Jakarta. Menurut Suwirta, ini program satu-satunya yang ada di Klungkung ini merupakan pertama kalinya di Indonesia. “Program tersebut merupakan inovasi untuk memberikan kemudahan kebutuhan dasar di dunia pendidikan,” ujarnya.
sumber : nusabali.com