Pantau kesehatan BJ Habibie, Jokowi akan kirim dokter kepresidenan ke Jerman

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengirim dokter kepresidenan untuk memantau kondisi kesehatan presiden RI ke-3 BJ Habibie. Diketahui, BJ Habibie saat ini tengah dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Munchen, Jerman.

"Saya akan mengirim dokter kepresidenan untuk memantau langsung kondisi kesehatan beliau di sana, dan Pemerintah Indonesia tentu akan memberi dukungan yang terbaik untuk beliau," kata Jokowi melalui akun facebook resminya, Minggu (4/3).
Tak lupa, kepala negara juga mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa agar BJ Habibie dapat diberi kesembuhan. "Semoga beliau segera pulih dan kembali ke tengah-tengah kita dalam keadaan sehat seperti sediakala," kata Jokowi.
BJ Habibie saat ini sedang dirawat di Klinik Starnberg, Munchen, Jerman. Pemerintah Jerman sendiri melalui Kantor Kanselir Angela Merkel menawarkan bantuan untuk kesembuhan Habibie.
"Pemerintah Jerman memberikan perhatian penuh dan menawarkan apa yang bisa dibantu," ujar sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu malam.
Rubijanto mengulas, dia telah melakukan sambungan telepon langsung dengan BJ Habibie, Kamis (1/3). Menurutnya, saat itu BJ Habibie dengan suara parau menjelaskan bahwa dia merasakan sesak bernapas pada Selasa 27 Februari 2018.
Kala itu, kata Rubijanto, rekan-rekan Habibie langsung membawa suami dari almarhumah Hasri Ainun Besari itu ke Klinik Starnberg di Muenchen, Jerman. Tim dokter langsung memeriksa Habibie.
"Diketahui bahwa klep jantung termonitor ada kebocoran layaknya yang dialami almarhumah ibu Ainun Habibie," jelas Rubijanto.
Akibat dari kebocoran klep jantung ini terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter sehingga terasa sulit atau sesak bernapas. Selain itu tensi Habibie meningkat sampai 180.
Dokter di Muenchen memberikan dua opsi bagi Habibie, yakni segera menjalani operasi jantung atau menempuh pengobatan/tindakan dengan cara yang lebih canggih.
Menurut informasi yang diperoleh Rubijanto, Habibie tidak menghendaki tindakan operasi jantung, dan lebih memilih operasi dengan metode baru yang lebih canggih.
Sejauh ini, tim dokter telah memasang kateter melalui mulut untuk mengetahui persisnya kebocoran klep Jantung dan untuk menentukan tindakan mana yang lebih tepat untuk ditempuh.
Rubijanto mengatakan Habibie berharap, pada pelaksanaan tindakan operasi Jantung di Muenchen nantinya dapat dihadiri atau disaksikan oleh paling tidak dua dokter spesialis jantung dari Tim Dokter Kepresidenan RI dan seorang personel Paspampres.
"Beliau harapkan seluruh biaya perawatan dan tindakan medis yang timbul di Muenchen, ditanggung oleh Pemerintah RI sesuai Undang-undang yang berlaku," kata Rubijanto.
Rubijanto telah menyampaikan kepada Habibie seluruh kolega di Jakarta ikut merasakan prihatin atas kesehatan Habibie, dan mendoakan semoga agar Habibie segera dapat lekas sembuh dan lekas kembali ke Jakarta.
"Kabar lebih lanjut akan selalu diberikan sesuai perkembangan dari Muenchen," ujar Rubijanto.

Merdeka

Related

Indonesia 1522028048494144143

Post a Comment

emo-but-icon

item